Hidayatullah.com—Kota Lahore, Pakistan, hari Rabu (17/11/2021) dinyatakan sebagai kota paling berpolusi di dunia oleh pemantau kualitas udara, sementara warga tercekik kabut asap.
Lahore memiliki peringkat kualitas udara 348, di at as batas berbahaya 300, memurut IQAir, perusahaan teknologi Swiss yang mengoperasikan platform pemantau kualitas udara AirVisual.
“Anak-anak mengalami penyakit pernapasan… demi Allah, temukanlah solusinya,” ujar seorang buruh bernama Muhammad Saeed kepada AFP.
“Sebelumnya, saya biasa mengajak anak-anak jalan-jalan, tapi sekarang tidak.”
“Ada pabrik besar dan kecil beroperasi di sini. Kalau tidak dipindah ke tempat lain, beri mereka kompensasi atau teknologi modern, supaya kita dapat mengusir kabut asap ini,” imbuhnya.
Memburuknya polusi udara di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir disebabkan berbagai faktor, seperti asap buangan bahan bakar diesel grade rendah, aktivitas musiman pembakaran lahan, serta temperatur musim dingin yang lebih sejuk dibanding musim sebelumnya sehingga menyebabkan awan kabut asap stagnan.
Lahore merupakan sebuah megacity berpenduduk lebih dari 11 juta jiwa di Provinsi Punjab dekat perbatasan dengan India. Kota ini konsisten masuk dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk.
“Kami orang miskin. bahkan todak sanggup membayar biaya dokter,” kata penjaga toko Ikram Ahmed kepada AFP.
“Kami hanya dapat memohon kepada mereka (pemerintah) agar memgendalikan polusi. Saya bukan orang pandai, tetapi saya membaca Lahore memiliki kualitas udara terburuk, disusul kemudian Delhi India. Kalau terus seperti ini, kami akan mati,” imbuhnya.*