Hidayatullah.com–Lebih dari 800.000 orang Amerika sejauh ini telah meninggal karena coronavirus.
Angka itu tercatat ketika AS pada hari Senin (14/12/2021) mencapai total 50 juta kasus Covid-19 yang terkonfirmasi.
“Gelombang penyakit yang kita lihat sekarang akan berlanjut sampai tingkat kekebalan populasi cukup tinggi untuk mencegahnya. Sederhananya, kita belum sampai di sana,” kata Dr Keri Althoff, seorang pakar epidemiologi di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, seperti dilansir BBC Rabu (15/12/2021).
Lebih dari 800.000 kematian itu terjadi sejak pasien pertama AS meninggal dunia akibat Covid-19 lebih dari 650 hari lalu di Seattle, negara bagian Washington.
Sejak vaksin Pfizer – vaksin Covid-19 pertama yang disetujui dipakai di AS – disuntikkan ke lengan-lengan warga pada musim dingin tahun lalu, jumlah kematian yang tercatat hampir 300.000.
Jumlah korban nyawa di AS itu jauh melebihi negara lain mana pun di dunia.
Brazil sejauh ini mencatat 616.000 kematian akibat coronavirus, sementara India membukukan lebih dari 475.000.
Dilihat dari kematian per kapita, AS saat ini menempati urutan ke-20 di dunia, membuntuti beberapa negara Amerika Selatan dan Eropa, menurut data Johns Hopkins University.
Kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat datang dalam tiga gelombang utama.
Yang pertama – paling parah dialami New York City – mencapai puncaknya pada April 2020, sebelum tingkat infeksi menurun di musim panas dan musim gugur.
Lonjakan besar-besaran kemudian terjadi pada musim dingin lalu setelah banyak orang bepergian dan berkumpul selama musim liburan. Pada puncaknya di bulan Januari 2021, lebih dari 3.000 kematian dikonfirmasi terjadi dalam sehari.
Jumlah kematian turun secara signifikan musim semi lalu karena vaksin tersedia di mana-mana, tetapi melonjak lagi pada bulan Juli dan sepanjang musim panas ketika varian Delta yang sangat menular menyebar.
Manula selalu menjadi yang kelompok paling rentan, dan meskipun merupakan mereka menjadi kelompok yang paling banyak divaksinasi, satu dari 100 orang Amerika yang berusia di atas 65 tahun telah meninggal akibat coronavirus selama pandemi.
Kebanyakan orang yang meninggal dunia kurun beberapa bulan terakhir di AS belum divaksinasi. Oleh karena itu Presiden Joe Biden mulai menyebut Covid-19 di AS sebagai “pandemi di kalangan orang yang tidak divaksinasi”.*