Hidayatullah.com–Pengadilan banding di kota Casablanka, Maroko, menyetujui pendeportasian seorang aktivis Muslim Uighur ke China, meskipun ada kekhawatiran dia akan disiksa di sana.
Amnesty International telah memperingatkan bahwa insinyur komputer Idris Hasan, 33, “berisiko besar akan mengalami penyiksaan” di China.
Hasan ditangkap aparat Maroko pada bulan Juli setibanya dia di bandara internasional Mohammed V di Casablanca dari Turki, di mana dia tinggal dan bekerja, lansir BBC Kamis (16/12/2021).
Nama Hasan tercantum dalam daftar red notice Interpol yang dikeluarkan atas permintaan China yang berusaha memgekstradisi orang yang didakwa terorisme.
Hasan bekerja untuk sebuah koran online diaspora Uighur berbasis di Turki. Dia juga membantu para aktivis mengumpulkan bukti-bukti dan testimoni perihal penyiksaan di Xinjiang, kampung halaman orang Uighur.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kelompok hak asasi manusia mengatakan pemerintah China telah secara bertahap melucuti kebebasan beragama dan kebebasan lainnya dari Uighur, dengan menerapkan sistem pengawasan massal yang menindas, melakukan penahanan massal, indoktrinasi, dan bahkan sterilisasi paksa.
China tentunya membantah tuduhan-tuduhan itu.*