Hidayatullah.com—Delegasi gabungan yang terdiri dari pejabat Turki dan Qatar hari Kamis tiba di Kabul. Delegasi direncanakan membahas keterlibatan negara mereka dalam operasi bandara-bandara Afghanistan.
Menurut Tolo News, Bandara di provinsi Kabul, Balkh, Herat, Kandahar dan Khost direncanakan akan dioperasikan bersama oleh Turki dan Qatar jika mereka mencapai kesepakatan dengan pejabat Imarah Islam.
Kementerian Transportasi dan Penerbangan Imarah Islam mengatakan pemerintah akan sepenuhnya fokus pada kepentingan nasional negara itu sambil menandatangani perjanjian dengan perusahaan Turki dan Qatar.
“Kontraknya tentang menara, ground handling dan beberapa bagian teknis lainnya,” kata Imamuddin Ahmadi, juru bicara kementerian perhubungan dikutip Tolo News.
Kementerian mengatakan bahwa setelah perjanjian ditandatangani, penerbangan internasional akan beroperasi selama 24 jam sehari di Afghanistan. Bandara internasional Kabul rusak parah selama proses evakuasi pada bulan Agustus.
“Tidak ada masalah serius sekarang, kesiapan telah diambil untuk penerbangan, dan beberapa masalah yang tersisa akan diselesaikan setelah kesepakatan,” kata Abdul Hadi Hamdan, direktur bandara Kabul.
Sementara itu, beberapa pakar penerbangan percaya bahwa maskapai internasional akan melanjutkan penerbangan dengan penuh keyakinan jika perusahaan asing mengoperasikan bandara utama Afghanistan. “Bandara Afghanistan akan memenuhi norma dan standar internasional setelah kesepakatan,” kata Sadeq Shinwari.
Penerbangan internasional dan lokal ditangguhkan di bandara internasional Kabul dan di seluruh Afghanistan setelah Imarah Islam dengan cepat merebut kekuasaan pada Agustus. Dikutip Anadolu Agency, Turki dan Qatar mengerjakan perincian kesepakatan untuk mengoperasikan bandara di ibu kota Afghanistan, Kabul, kata sumber diplomatik.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada 7 Desember ke Qatar, dalam sebuah MoU ditandatangani antara perusahaan Turki dan Qatar untuk mengoperasikan bandara sebagai kemitraan yang setara, ungkap sumber tersebut.
“Doha dan Ankara telah sepakat untuk bersama-sama mengoperasikan Bandara Internasional Kabul,” bersama dengan empat bandara lainnya di Afghanistan, yang sekarang di bawah pemerintahan sementara Imarah Islam Afghanistan.*