Hidayatullah.com–Orang-orang Bulgaria berbondong-bondong melintas perbatasan sebelah barat Turki dengan menumpang mobil dan bus untuk berbelanja menyusul anjloknya nilai mata uang lira Turki.
Pemberhentian pertama mereka adalah tempat penukaran uang, selanjutnya pasar-pasar dan pertokoan di kota Edirne di bagian barat laut Turki.
Pada malam Natal, pasar di kota itu dijejali turis belanja dari Bulgaria.
Hatice Ahmedova mengatakan dia berangkat meninggalkan rumah pukul 3 pagi untuk menumpang bus yang akan membawanya melintasi perbatasan ke Edirne. Dia menukar uang 200 lev (100 euro lebih sedikit) untuk mendapatkan 1.150 lira, dan mulai berbelanja.
Gulfiye Osinova, 60, juga berangkat ke Turki untuk berbelanja hadiah yang akan diberikan kepada anak-anak dan cucu-cucunya. “Di Bulgaria jauh lebih mahal,” begitu alasannya.
Turki sedang mengalami inflasi di atas 21 persen, yang mempengaruhi harga makanan, bahan bakar dan barang kebutuhan rumah tangga.
Bagi warga Bulgaria inflasi di negara tetangga itu justru berkah, karena bisa belanja kebutuhan harian dengan harga lebih murah dibanding di dalam negeri.
Mata uang Turki tahun ini kehilangan hingga lebih dari 60 persen nilainya terhadap mata uang Eropa. Turis diuntungkan dari penurunan nilai mata uang lira itu.
Bülent Reisoğlu, ketua koperasi pasar Ulus di Edirne, mengatakan jumlah orang asing yang berbelanja meningkat empat kali lipat selama beberapa minggu terakhir.
“Tempat parkir dipenuhi dengan mobil Bulgaria, hampir tidak terlihat plat nomor Edirne atau Istanbul,” katanya seperti dikutip Euronews Senin (27/12/2021).
“[Mereka] berbelanja seperti orang gila, bingung apa yang mau dibeli, dan membeli lima hingga sepuluh buah untuk barang yang sama dengan pikiran akan dijual lagi atau khawatir tidak akan mendapatkannya lagi,” paparnya.
Pembeli juga datang dari negara tetangga Yunani, yang menukar uang euro mereka menjadi lira.
Sementara itu, warga Turki justru terpaksa mengantre panjang di bulan yang dingin menggigil ini hanya untuk membeli roti, di saat harga barang kebutuhan semua naik.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mendesak pelaku usaha agar menurunkan harga jual barang mereka, sementara pemerintah berusaha menstabilkan lira.
Tampaknya orang-orang Bulgaria masih akan menikmati pesta belanja di Edirne, setidaknya sampai penghujung tahun ini.*