Hidayatullah.com—Helikopter yang ditumpangi Presiden Mahmud Ahmadinejad harus mendarat darurat di timurlaut Iran pada hari Ahad (2/6/2013) akibat “kecelakaan” yang tidak disebutkan.
“Helikopter yang membawa Dr Ahmadinejad dan sejumlah pejabat hari Ahad mengalami kecelakaan, namun pilot berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat,” lapor situs resmi kepresidenan Iran, president.ir dikutip France24.
Ahmadinejad dan para pejabat tersebut dalam perjalanan guna meresmikan sebuah proyek di daerah pegunungan di timurlaut wilayah Iran saat peristiwa itu terjadi.
“Dengan pertolongan Tuhan presiden dan para pejabat yang mendampinginya tidak terluka. Setelah mendarat presiden meresmikan proyek dan kembali ke Teheran dengan mobil,” imbuh situs kepresidenan tersebut.
Ahmadinejad tinggal menghitung hari akhir masa jabatannya. Pada 14 Juni ini, rakyat Iran akan mengikuti pemilihan umum guna memilih presiden baru.
Berdasarkan peraturan di Iran presiden hanya boleh menjabat berturut-turut untuk 2 periode saja, setelah itu dapat dipilih kembali Secara resmi, masa tugas periode kedua Ahmadinejad akan berakhir pada 3 Agustus 2013.
Di tahun-tahun terakhirnya, hubungan Ahmadinejad dengan para pemimpin spiritual Syiah Iran memanas dan merenggang. Pasalnya, Ahmadinejad dianggap tidak mau menuruti perintah tetua Syiah yang sesungguhnya menjadi pengendali Iran. Ahmadinejad yang dulu dianggap anak emas oleh Ayatullah Khameini terakhir justru dianggap menentang kekuasaan tokoh spritual syiah Iran itu.*