Hidayatullah.com—Gerakan Hamas Palestina mengumumkan pada hari Selasa bahwa kepala biro luar negerinya, Khalid Misy’al, telah tertular virus corona. Karena itu, untuk sementara ia akan melakukan karantina.
“Setelah melakukan pemeriksaan medis, ditemukan bahwa … komandan Khalid Misy’al, Kepala Biro Politiknya Luar Negeri Hamas di luar negeri, terinfeksi virus Covid-19,” kata kepala departemen media gerakan di luar negeri, Hisham Qassem, seperti dikutip oleh media Palestina.
Misy’al hanya memiliki sedikit gejala penyakit, sementara dia “menindaklanjuti tugas dan tanggung jawabnya saat dia dikarantina di rumah” di ibukota Qatar, Doha. Misy’al adalah salah satu anggota pendiri Hamas dan memimpin gerakan itu dari tahun 1996 hingga 2017.
Setelah mendirikan Hamas pada 1987, Misy’al datang ke Kuwait untuk memimpin cabang organisasi tersebut di sana. Misy’al pindah dari Kuwait ke Yordania pada 1991.
Sejak pengusiran para pemimpin Hamas dari Yordania pada Agustus 1999, Misy’al tinggal di Qatar sebelum pindah ke ibu kota Suriah, Damaskus pada 2001.
Para pemimpin Hamas, yang piagamnya menyerukan penghancuran Israel, memindahkan markas mereka dari Damaskus ke Doha pada 2012 setelah berpihak pada pasukan yang memerangi Presiden Suriah Bashar al-Assad. Hamas memiliki kantor dan menempatkan beberapa pejabat di Doha dan termasuk Misy’al juga tinggal di Qatar.
Pada tahun yang sama, Qatar menjanjikan 415 juta AS Dolar untuk mendanai pembangunan infrastruktur di Jalur Gaza, yang dijalankan oleh Hamas. Baru-baru ini, Qatar membantu mendanai gaji sekitar 24.000 pegawai negeri sipil di Gaza.
Qatar telah menyaksikan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kasus Covid-19 selama beberapa minggu terakhir. Negara itu tampaknya telah menahan virus corona setelah infeksi harian tetap di bawah 200 hingga akhir Agustus hingga minggu kedua Desember tahun lalu.
Hari Senin, kementerian kesehatan Qatar [MoPH] mengatakan telah mendaftarkan 1.177 infeksi baru, menambah jumlah total kasus aktif menjadi 6.842. Peningkatan harian terjadi setelah munculnya varian Omicron menyebar cepat bertepatan dengan pertemuan publik besar di acara olahraga dan sosial besar di Qatar termasuk Piala Arab FIFA.
Pihak berwenang juga mengaitkan peningkatan jumlah tersebut dengan apa yang mereka gambarkan sebagai kelalaian publik terhadap tindakan pencegahan, seperti menjaga jarak sosial dan mengenakan masker pelindung. Berbicara kepada Qatar Television pada hari Ahad, Kepala Vaksinasi di MOPH, Dr. Soha Al Bayat, mengatakan bahwa negara itu sekarang memasuki gelombang ketiga virus tersebut.*