Hidayatullah.com–Duta Besar Arab Saudi untuk Beirut kemarin mengatakan bahwa Hizbullah merupakan ancaman bagi keamanan Arab setelah pemimpin gerakan Lebanon yang didukung Iran menyebut Raja Salman sebagai ‘teroris’. Kedua belah pihak saling mengkritik setelah krisis antara Lebanon dan negara-negara Teluk Arab atas perang di Yaman dan tuduhan Saudi bahwa Hizbullah campur tangan dalam konflik tersebut.
“Riyadh berharap partai politik akan memprioritaskan kepentingan tertinggi Lebanon dan mengakhiri hegemoni teroris Hizbullah atas setiap aspek negara,” kata duta besar Waleed Bukhari dalam sebuah pernyataan kepada AFP.
“Aktivitas teroris Hizbullah dan perilaku militer regional mengancam keamanan negara Arab,” tambahnya.
Pernyataan Bukhari muncul setelah Hassan Nasrallah, pemimpin gerakan Syiah, menyebut Raja Salman sebagai ‘teroris’ dan menuduh Arab Saudi mengekspor ekstremisme Islam dalam pidato yang disiarkan televisi awal pekan ini.
Tuduhan telah muncul di antara kedua belah pihak sejak koalisi yang diambil alih Saudi melakukan intervensi untuk mendukung pemerintah Yaman melawan pemberontak yang didukung Iran pada tahun 2015, sebuah konflik yang telah merenggut ratusan ribu nyawa menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).*