Hidayatullah.com–Pemerintah Isle of Man telah menyumbangkan lebih dari £ 1.4m bantuan internasional untuk meringankan beban anak-anak pengungsi Suriah.
Unicef UK merupakan organisasi amal kedua dari dua lembaga di Inggris yang menerima donasi besar dari International Development Partnership Fund, lansir BBC Sabtu (29/1/2022).
Bantuan itu untuk membiayai perawatan 12.500 anak Suriah yang mengungsi di Iraq, berikut orangtua dan pendidikan pengasuh.
Di samping itu, lima organisasi amal lokal juga akan menerima total £473.000 untuk pekerjaan pembangunan internasional.
Pemerintah Isle of Man sebelumnya menyumbang £1,3 juta untuk membantu mendanai proyek penanggulangan dampak perubahan iklim di Burundi.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan dukungan tahunan untuk badan-badan amal internasional bertujuan untuk “menciptakan kemitraan jangka panjang” antara pulau itu dan “sejumlah kecil badan amal internasional yang terpandang”.
Inisiatif tersebut berusaha untuk “memfasilitasi perubahan yang langgeng dan berkelanjutan”, imbuhnya.
Cabang lokal dari lima badan amal lainnya juga telah diberikan sumbangan melalui Small Grants Scheme, yang mendukung pekerjaan pembangunan luar negeri.
Masing-masing akan menerima jumlah antara £82.000 dan £100.000 untuk jangka waktu dua tahun.
Dana bantuan sudah disalurkan ke CAFOD (Catholic Agency for Overseas Development) untuk pengadaan air, perbaikan sanitasi dan kebersihan di Sudan, sementara program Christian Aid untuk pembelajaran metode memasak yang berkelanjutan juga mendapatkan suntikan dana.
Pahar Trust Nepal yang memiliki program pembangunan fasilitas pendidikan “tahan gempa” dan upaya RNLI untuk mengurangi angka kematian akibat tenggelam di Bangladesh juga akan mendapat bantuan.
Pemerintah Isle of Man juga berjanji akan mendukung proyek Excellent Development di Ethiopia untuk membangun bendungan tanah, yang memungkinkan air hujan ditampung untuk pemenuhan kebutuhan air berkesinambungan.
Menteri Kantor Kabinet Kate Lord-Brennan mengatakan donasi telah diberikan kepada badan amal berbasis lokal untuk “mendukung pekerjaan berkelanjutan mereka dalam mengatasi kemiskinan dan untuk meningkatkan standar hidup serta pendidikan di beberapa negara kurang berkembang di dunia”.*