Hidayatullah.com–Ratusan orang dari suku Masai secara sukarela meninggalkan rumah-rumah mereka di Ngorongoro Conservation Area (NCA) setelah pemerintah Tanzania meminta masyarakat pengembala itu pindah mukim ke tempat lain disebabkan pertambahan populasi manusia memberikan tekanan berlebih terhadap satwa liar.
Lebih dari 450 dari 86 rumah tangga menyatakan niat mereka untuk pindah, lansir BBC.
Perdana Menteri Kassim Majaliwa hari Jumat (11/3/2022) berbicara kepada 350 tokoh pemuka adat Masai, yang dikenal sebagai Laigwanan. Dia mengatakan bahwa Presiden Samia Suluhu mengutarakan keprihatinannya terhadap nasib area konservasi alam itu, yang me dapatkan status Global Geopark pada tahun 2018 dari UNESCO.
Presiden Samia diyakini khawatir tentang dampak meningkatnya jumlah ternak dan manusia terhadap kehidupan satwa liar di kawasan itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Majaliwa mencatat bahwa 110.000 orang saat ini hidup di sana, naik dari hanya 8.000 jiwa pada tahun 1959.*