Hidayatullah.com–Korea Utara akan menggunakan senjata nuklirnya untuk “melenyapkan” tentara Korea Selatan jika mereka melancarkan serangan terlebih dahulu, kata saudari pemimpin Kim Jong-un.
Peringatan Kim Yo-jong itu, yang dikabarkan media pelat merah hari Selasa (4/4/2022), merupakan kemarahannya yang kedua dalam kurun tiga hari untuk menanggapi komentar-komentar yang diutarakan oleh kepala pertahanan Korea Selatan Suh Wook pekan lalu.
Suh mengatakan pada hari Jumat lalu bahwa militer Korea Selatan memiliki rudal dengan “kemampuan untuk secara akurat dan cepat mengenai target apa pun di Korea Utara ketika ada tanda-tanda yang jelas dari peluncuran rudal Utara”.
Tidak hanya itu, pejabat pertahanan Korea Selatan bahkan menuduh peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-17 oleh Korea Utara beberapa hari lalu sebagai palsu dan yang diluncurkan sebenarnya adalah Hwasong-15.
Sebagai tanggapan Kim Yo-jong mengatakan bahwa klaim Korea Utara akan lebih dulu melakukan serangan atau memulai konfrontasi adalah “kesalahan yang sangat besar” dari “Si Gila” Suh, menurut laporan di KCNA.
“Jika Korea Selatan memilih untuk melakukan konfrontasi militer dengan kami, pasukan tempur nuklir kami pasti tanpa mengelak harus melaksanakan tugasnya,” kata Kim Yo Jong, yang merupakan penasihat kebijakan pemerintah Pyongyang.
Dia mengatakan “misi utama” untuk pasukan nuklir negaranya adalah untuk bertindak sebagai penangkal, tetapi jika konflik bersenjata pecah, senjata tersebut akan digunakan untuk “melenyapkan angkatan bersenjata musuh”.
Sebagai akibat dari “serangan mengerikan” ini, pasukan Korea Selatan akan menghadapi “nasib sengsara yang tidak jauh dari kehancuran dan kebinasaan”, katanya, seperti dilansir AFP.
“Kami tidak menganggap (mereka) sebagai tandingan bagi angkatan bersenjata kami,” katanya, merujuk pada militer Korea Selatan.
Dalam komentar pedas sebelumnya terhadap Suh, Kim Yo-jong memperingatkan Korea Selatan agar “mendisiplinkan diri jika tidak ingin menanggung sengsara”.
Korea Utara bulan ini akan memperingati 110 tahun kelahiran pendiri negara itu Kim Il Sung — kakek dari Kim pemimpin Korut saat ini.
Biasanya, Pyongyang suka merayakan hari itu dengan parade militer, uji coba senjata utama, atau peluncuran satelit.*