Hidayatullah.com — Negara-negara Arab dan OKI mencela penyerbuan pasukan pendudukan ‘Israel’ ke Masjidil Aqsa. Mereka mengecam keras tindakan brutal zionis yang menutup gerbang masjid dan menyerang jamaah yang tidak berdaya di dalam serta di luarnya.
Disampaikan Kemenlu, Saudi menganggap eskalasi sistematis ini sebagai serangan terang-terangan terhadap kesucian Masjidil Aqsa dan statusnya dalam hati nurani bangsa Islam, dan pelanggaran terhadap resolusi dan piagam internasional yang relevan.
Kerajaan juga meminta masyarakat internasional untuk memainkan perannya dalam meminta pasukan pendudukan ‘Israel’ bertanggung jawab penuh atas dampak dari kelanjutan kejahatan dan pelanggaran semacam itu terhadap orang-orang Palestina yang tidak berdaya, wilayah mereka dan tempat-tempat suci mereka, serta pada peluang menghidupkan kembali proses perdamaian di Timur Tengah.
Organisasi Kerja Sama Islam
Selain Arab Saudi, Sekretariat Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) juga mengecam keras invasi pasukan ‘Israel’ dan penutupan gerbang Masjidil Aqsa, melukai sebanyak 152 jamaah dan menahan ratusan warga Palestina.
OKI memperingatkan bahwa eskalasi berbahaya ini merupakan serangan terhadap perasaan seluruh bangsa Islam dan pelanggaran mencolok terhadap resolusi dan piagam internasional.
Dalam pernyataannya yang dikutip Saudi Gazette (17/04/2022), OKI menyalahkan penjajahan ‘Israel’ atas akibat dari kejahatan dan pelanggaran sehari-hari terhadap rakyat Palestina.
Organisasi negara-negara Islam itu juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk memikul tanggung jawabnya untuk melindungi rakyat Palestina serta tempat-tempat suci dan mencegah terulangnya serangan ‘Israe’l yang memicu gagasan ekstremisme, perselisihan agama, dan ketidakstabilan di wilayah tersebut.
Yordania
Di Amman, pemerintah Yordania mengecam keras pada hari Sabtu invasi pasukan Israel dan penutupan gerbang Masjid Al-Aqsa.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Haitham Abul-Foul menganggap invasi ke masjid suci sebagai pelanggaran mencolok dan ditolak dengan segala cara.
Pemerintah Yordania menuntut pihak berwenang ‘Israel’ untuk mengeluarkan pasukan khusus dan polisi dari tempat suci.
Bahrain
Bahrain juga mengutuk penyerbuan polisi Israel ke Masjid Al-Aqsha, yang mengakibatkan kekerasan, cedera, dan penangkapan puluhan jemaah, mengingat langkah tersebut merupakan provokasi terhadap perasaan umat Islam, khususnya di bulan Ramadhan ini.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Bahrain menggarisbawahi pentingnya menghormati kesucian Masjid Al-Aqsa dan Al-Haram Al-Sharif serta menghormati peran Kerajaan Hasyimiyah Yordania dalam merawat tempat-tempat suci dan wakaf menurut hukum internasional dan situasi sejarah saat ini.
Ia meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya untuk mendinginkan situasi guna membuka jalan bagi proses perdamaian yang adil dan inklusif berdasarkan solusi dua negara dan inisiatif Arab.
Pernyataan itu menegaskan posisi tegas Bahrain yang mendukung hak-hak rakyat Palestina sesuai dengan legitimasi internasional.*