Hidayatullah.com– Fakultas kedokteran di Vrije Universiteit Amsterdam (VU / VU Amsterdam) akan menghapus predikat kelulusan cum laude bagi mahasiswa tingkat master, karena dianggap memberikan beban bagi mahasiswa dan tidak menjamin penyandang gelar itu akan menjadi dokter yang berkualitas tinggi.
“Lulus dengan predikat membanggakan itu justru memberikan penekanan pada hasil kerja daripada proses belajar,” kata Hester Daelmans, bidang-bidang studi tingkat master di universitas itu, kepada media Belanda Parool seperti dilansir Dutch News (15/4/2022).
Pihak universitas berharap perubahan itu, yang diambil setelah melakukan konsultasi dengan pihak mahasiswa dan pengajar, akan membantu peserta didik menjadi dokter yang lebih baik dan tangguh.
“Jadi, ini bukan lagi soal apakah mahasiswa ingin menjadi yang terbaik [secara akademik] tetapi soal orang yang ingin belajar dan bekerja dalam tim,” kata Daelmans.
Lisette de Roos, ketua organisasi mahasiswa ISO, mengatakan langkah tersebut bisa menjadi solusi atas tekanan yang dialami mahasiswa.
Penelitian bersama yang dilakukan Trimbos Institute, institut kesehatan masyarakat RIVM dan otoritas kesehatan regional akhir tahun lalu menunjukkan lebih dari setengah mahasiswa mengalami gangguan mental yang berkaitan dengan tekanan untuk menjadi mahasiswa dengan nilai terbaik.
De Roos mengatakan tidak tahu apakah ada universitas lain yang juga ingin menghapus predikat kelulusan cum laude, yang persyaratannya berbeda di setiap perguan tinggi.
Mahasiswa kedokteran tahun kelima Julia van den Oever, ketua organisasi mahasiswa kedokteran De Geneeskundestudent, mengatakan bahwa nilai akademik saja tidak menjamin seseorang menjadi dokter yang baik.
Menurutnya, pihak universitas juga harus menanggulangi masalah-masalah mendasar. Dokter magang, misalnya, seharusnya mendapatkan maksimum durasi kerja 46 jam sepekan, tetapi mayoritas justru diberi jam kerja ekstra 8 jam atau lebih.
“Mahasiswa jadi merasa berkewajiban untuk bekerja lebih lama. Pihak universitas harus memantau ini lebih baik dan menegaskan bahwa bekerja lebih lama tidak otomatis prestasinya menjadi bagu,” kata Van den Oever.
Predikat kelulusan cum laude itu akan mulai dihapus tahun depan dari fakultas kedokteran VU, perguruan tinggi berusia seratusan tahun yang konsisten masuk peringkat 200 terbaik di dunia.*