Hidayatullah.com — Turki mengkritik aksi pembakaran Al-Qur’an di Swedia yang dilakukan politisi sayap kanan Swedia, dengan mengatakan bahwa “gerakan neo-Nazi semacam itu telah menyebabkan peningkatan Islamofobia.”
Disampaikan Menlu Mevlut Cavusoglu pada konferensi pers di Ankara dengan Menlu Hongaria Peter Szijjarto, Turki mendesak adanya kolaborasi dalam melawan segala bentuk rasisme dan retorika Islamofobia.
Menlu Turki yang menjabat sejak 2014 itu menyebut bahwa serangan terhadap masjid dan pembakaran Al-Qur’an tidak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi.
Pada Kamis, Rasmus Paludan, pemimpin kelompok sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras) Swedia, membakar salinan Al-Qur’an di kota mayoritas Muslim, Linkoping.
Tiga orang terluka hari Ahad di kota timur Norrkoping ketika polisi dilaporkan menembaki para demonstran selama protes terhadap pembakaran Al-Qur’an.
Pembakaran Al-Qur’an dan Meningkatnya Serangan Islamofobia
Memperhatikan bahwa serangan rasis dan Islamofobia meningkat selama bulan suci Ramadhan, Cavusoglu mengatakan insiden di Swedia terjadi “di bawah pengawasan polisi.”
Dia juga mengutip serangan rasis lainnya yang terjadi di bagian lain dunia, mengatakan bahwa seorang warga negara Turki mengalami serangan rasis di New York pada 15 April, sementara sebuah masjid Turki di Dortmund, Jerman mendapat surat ancaman dengan foto babi pada 16 April.
Cavusoglu juga mengecam serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan di Masjid Al-Aqsha Yerusalem, dengan mengatakan setidaknya 18 orang telah tewas sejauh ini dan lebih dari 400 terluka.
“Kami pikir peningkatan (Islamofobia) selama Ramadhan ini bukan kebetulan. Terutama di Barat, kami melihat gerakan neo-Nazi, termasuk partai politik, meningkatkan serangan rasis dan anti-Islam,” tambahnya.
“Anti-Kristen, anti-Semitisme, dan Islamofobia adalah kejahatan terhadap kemanusiaan,” katanya.
Solidaritas Erdogan untuk Palestina
Sebelumnya pada Ahad, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengecam keras serangan ‘Israel’ terhadap jamaah Masjidil Aqsa. Pernyataan yang merupakan solidaritas untuk perjuangan Palestina ini disampaikannya kepada Mahmoud Abbas.
“Dalam pembicaraan kami, Saya menyatakan kepada tuan (Mahmoud) Abbas bahwa saya mengutuk keras intervensi Israel terhadap jamaah di Masjid Al Aqsa dan bahwa kami akan menentang provokasi dan ancaman terhadap status dan spiritualitas Masjid Al Aqsa,” tweet Erdogan pada Ahad (18/04/2022).
Erdogan kemudian mendoakan mereka yang syahid dalam serangan ‘Israel’ dan mendoakan jamaah Masjidil Aqsa yang terluka.*