Hidayatullah.com — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut bahwa sentimen anti Islam dan Islamofobia terus menyebar seperti wabah di negara-negara Barat.
Kebencian terhadap Muslim dan Islam “meracuni semua segmen masyarakat, dari orang biasa di jalan hingga politisi, pekerja dan pegawai negari,” ujarnya dalam sebuah pesan video di Forum Media Internasional dan Islamofobia ke-2 di Ankara, lansir TRT World pada Selasa (15/03/2022).
“Atmosfir kebencian yang dipromosikan oleh media yang tidak bertanggung jawab berdampak negatif terhadap umat Islam serta jutaan orang dengan bahasa, agama, asal, dan budaya yang berbeda,” tambahnya.
“Perdebatan memalukan dalam konteks krisis Ukraina mengungkapkan dimensi berbahaya dari Islamofobia dan rasisme budaya.”
Erdogan mengecam diskriminasi terhadap semua orang yang rentan di seluruh dunia. Ia kemudian menekankan bahwa sentimen anti-Muslim tidak hanya menjadi masalah bagi umat Islam, tetapi juga untuk semua orang di seluruh dunia.
“Jika tidak, kita tidak dapat mencegah serangan Islamofobia seperti (yang terjadi) di Selandia Baru pada 2019 dan Kanada pada 2021,” ia memperingatkan.
Selain politisi Barat, media dan lembaga negara, tanggung jawab terbesar jatuh pada dunia Islam dan lembaga-lembaganya, tandas Erdogan.
“Umat Islam harus bereaksi keras, mencari hak-hak mereka dengan alasan yang sah, dan melawan ketidakadilan, pelanggaran hukum dan diskriminasi, yang menarget ratusan juta orang,” katanya.
‘Turkiye tidak bisa melawan Islamofobia sendirian’
“Di titik ini, Islamofobia bukan hanya permasalahan bagi komunitas dan masyarakat Barat. Sebagai bagian dari rasisme, Islamofobia sudah menjadi masalah global,” kata Direktur Komunikasi Türkiye Fahrettin Altun dalam pidatonya di forum tersebut.
“Kami melihat peristiwa Islamofobia juga menyebar di kehidupan sosial dan kami melihat itu di negara-negara tertentu. Perempuan dilarang mengenyam pendidikan karena pakaian dan jilbabnya,” kata Altun.
Orang-orang yang menjadi sasaran serangan kebencian membutuhkan perlindungan dan keamanan yang lebih besar, desaknya.
“Islamofobia bukanlah masalah yang bisa dilawan oleh Türkiye sendiri. Kami membutuhkan perjuangan internasional dan multi-dimensi melawan Islamofobia,” tambahnya.
“Perjuangan ini tentunya harus dimulai dari Eropa dan menyebar ke seluruh dunia. Karena Islamofobia dilembagakan di Eropa, perang melawan Islamofobia juga harus dilembagakan di Eropa,” tegasnya.*