Hidayatullah.com — Naveen Jain, walikota Agra (kota di negara bagian Uttar Pradesh, India) meminta nama kaisar Mughal Aurangzeb dihapus dari nama jalan. Dia juga menyebut kaisar Aurangzeb adalah seorang teroris dan tidak boleh ada tempat atau jalan yang dinamai menurut namanya di India.
Naveen, yang juga presiden nasional Dewan Walikota, akan segera memerintahkan semua walikota di Agra untuk menghapus Aurangzeb dari plakat dan mengganti nama jalan.
“Jika ada jalan yang dinamai Aurangzeb, itu harus diganti namanya, karena seharusnya tidak ada tempat bagi penguasa kejam Aurangzeb di India,” kata Wali Kota Agra, Naveen Jain, seperti dikutip India Today (19/05/2022).
“Aurangzeb adalah penguasa kejam yang menghancurkan kuil-kuil Hindu dan juga memaksa orang-orang dari komunitas Hindu untuk masuk Islam. Seharusnya tidak ada tempat untuk Aurangzeb di India,” kata Jain.
Perintah itu datang pada saat pemimpin AIMIM (Partai Ittihadul Muslimin) Akbaruddin Owaisi baru-baru ini mengunjungi makam Aurangzeb di Aurangabad. Setelah kunjungannya, keamanan di dalam dan sekitar makam Aurangzeb di Khuldabad ditingkatkan saat BJP dan MNS menyerukan untuk mencabut struktur tersebut.
Tuduh Aurangzeb Menghancurkan Budaya
Mengeluarkan perintah kepada semua walikota untuk menghapus plakat Aurangzeb dan mengganti nama jalan yang dinamai menurut namanya, Walikota itu lebih lanjut mengatakan, “Orang-orang yang patriotik harus diizinkan untuk tinggal di India. Aurangzeb menentang India, tetapi hari ini, ada banyak tempat dan jalan di India yang dinamai menurut namanya. Aurangzeb telah menghancurkan budaya dan tradisi kami dan menggunakan namanya merupakan penghinaan bagi kami.”
Mengecam Kongres partai lama, Jain mengatakan bahwa partai berkuasa sebelumnya telah menamai sebuah jalan di Delhi dengan nama Aurangzeb tetapi kemudian diubah namanya menjadi ‘Abdul Kalam Marg’ oleh Perdana Menteri Narendra Modi. Dia mengatakan bahwa semua walikota harus memprioritaskan untuk penghapusan plakat Aurangzeb dan mengganti nama jalan.
Terutama setelah pada bulan lalu PM Modi berbicara tentang kekejaman Aurangzeb pada peringatan 400 tahun kelahiran Guru Sikh Tegh Bahadur.
Dia berkata, “Guru Tegh Bahadur berdiri seperti batu melawan tirani Aurangzeb. Benteng Merah adalah saksi bahwa meskipun Aurangzeb memenggal banyak kepala, dia tidak bisa menggoyahkan iman kita.”