Hidayatullah.com— Sebuah badan Islam terkemuka di India telah meminta para cendekiawan Islam untuk memboikot acara debat di saluran berita televisi yang provokatif karena peran media India berada di bawah pengawasan atas ketegangan agama di negara itu.
Dewan Hukum Pribadi Muslim Seluruh India (AIMPLB) mengeluarkan seruan pada hari Jumat kepada semua cendekiawan dan intelektual Islam untuk “tidak berpartisipasi dalam debat televisi yang tujuannya hanya untuk mengejek dan menghina Islam dan Muslim”. Seruan itu muncul di tengah protes di berbagai bagian negara itu atas pernyataan yang dibuat terhadap Nabi oleh juru bicara partai berkuasa, Partai Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma yang sekarang keanggotaannya ditangguhkan, selama debat TV.
Pernyataan AIMPLB mengatakan bahwa alih-alih mewakili Islam, dengan berpartisipasi dalam acara debat semacam itu, Muslim akan “menjadi alasan penghinaan langsung mereka sendiri dengan melibatkan Islam dan Muslim”.
“Tujuan dari program-program ini bukan untuk mencapai kesimpulan apa pun melalui wacana konstruktif, tetapi untuk mengejek dan mencemarkan nama baik Islam dan Muslim,” ujar juru bicara AIMPLB, Dr Qasim Rasul Ilyas dikutip laman indianexpress.com. “Untuk mendapatkan legitimasi, saluran TV ini membutuhkan wajah Muslim dalam debat mereka… Jika kita memboikot program dan saluran TV semacam itu, tidak hanya akan berdampak negatif pada a target rating point (TRP) mereka, tetapi mereka juga akan gagal mencapai hasil yang diinginkan melalui debat ini,” kata juru bicara lembaga itu, Ilyas.
Perusahaan media besar India sebagian besar dimiliki oleh taipan yang dianggap dekat dengan nasionalis Hindu. Asosiasi Penulis India, yang mewakili pers negara itu, dalam sebuah pernyataan hari Rabu mengkritik “perilaku tidak bertanggung jawab dari beberapa saluran berita nasional karena sengaja menciptakan kondisi yang menargetkan komunitas yang rentan dengan menghasut kebencian terhadap mereka dan kepercayaan mereka.”
Mengacu pada India yang menghadapi kemarahan dunia Muslim atas Islamofobia dan pernyataan fitnah baru-baru ini oleh dua pemimpin BJP, menurut badan media “rasa malu seperti itu” dapat dihindari jika saluran televisi mematuhi aturan dan tidak “didorong oleh keserakahan untuk mencari keuntungan”.
Badan Islam itu juga berpendapat bahwa seruan aksi boikot Muslim terhadap acara debat televisi akan merusak upaya media untuk mempromosikan konflik rasial. “Jika kita memboikot program dan saluran seperti itu, tidak hanya akan mempengaruhi peringkat mereka tetapi mereka juga akan gagal mencapai hasil yang diinginkan melalui debat,” menurut pihak AIMPLB.*