Hidayatullah.com — Tentara Nigeria menemukan satu dari 200 siswi yang diculik oleh Boko Haram delapan tahun lalu di wilayah timur laut negara itu yang dilanda konflik, dilansir Al Jazeera, Rabu (15/06/2022).
Serangan Boko Haram pada April tahun 2014 itu menarget sekolah asrama perempuan di kota Chibok. Disertai penculikan massal, serangan tersebut memantik kemarahan internasional dan seruan global #BringBackOurGirls.
Militer Nigeria, di Twitter, mengatakan pada Rabu bahwa anggotanya yang berpatroli telah menemukan seorang perempuan muda, Mary Ngoshe, membawa bayi di dekat desa Ngoshe.
“Pasukan Brigade Satgas 26 yang berpatroli di sekitar Ngoshe di Negara Bagian Borno pada 14 Juni 2022 mencegat seorang Nyonya Mary Ngoshe dan putranya,” kata pernyataan itu.
“Dia diyakini sebagai salah satu gadis yang diculik dari GGSS (Sekolah Menengah Perempuan Pemerintah) Chibok pada 2014,” tambahnya, merilis foto seorang perempuan muda dan seorang anak.
Dari 276 siswi berusia 12 hingga 17 tahun yang diculik oleh kelompok Boko Haram pada 14 April 2014, 57 siswi berhasil melarikan diri dengan melompat dari truk yang mereka tumpangi.
Delapan puluh dua lainnya kemudian dibebaskan dengan imbalan pembebasan beberapa komandan Boko Haram yang ditahan pemerintah Nigeria.
Lebih dari seratus siswi masih hilang. Beberapa diyakini telah menikah dengan pejuang menurut video propaganda yang dirilis oleh Abubakar Shekau, mendiang pemimpin Boko Haram.
Sejak penculikan massal sekolah Chibok, kelompok bersenjata yang berbeda telah melakukan beberapa penculikan massal dan serangan mematikan di sekolah-sekolah di Nigeria utara.
Kekerasan telah berkontribusi untuk membuat siswa tidak bersekolah, dan PBB memperkirakan bahwa lebih dari 18,5 juta anak Nigeria tidak memiliki akses ke pendidikan.