Hidayatullah.com– Kebakaran besar hutan dan lahan terjadi di sejumlah negara Eropa dan Maroko beberapa hari terakhir. Ribuan hektar lahan hangus dilalap api.
Dilansir Radio France Internationale (RFI) Jumat (15/7/2022), karhutla terus berkobar di daerah Gironde dekat kota Bordeaux di selatan Prancis, merusak sekitar 7.300 hektar lahan hutan hanya dalam waktu empat hari, sementara petugas damkar belum bisa memadamkan api.
Petugas berjibaku mengatasi dua kebakaran hutan yang berkobar di Gironde sejak hari Selasa. Seribu orang dan sembilan pesawat pembawa bom air dikerahkan untuk mengatasi dua kebakaran itu.
Di hutan Teste-de-Buch, dekat Arcachon, sejumlah rumah penginapan dan restoran rusak dilahap api. Di Landiras region, sebelah selatan kota Bordeaux, sebanyak 4.200 hektar area hutan habis dan 480 harus dievakuasi pada malam hari.
Total hampir 11.000 orang, kebanyakan pelancong yang sedang menikmati liburan di bumi perkemahan, terpaksa angkat kaki dari Arcachon dan Landiras sejak api menyala awal pekan ini.
Wisata alam Dune de Pilat, kawasan gundukan pasir tertinggi di Eropa, ditutup setelah ribuan orang dievakuasi dari sejumlah lokasi perkemahan pekan ini.
Sementara itu di Spanyol, api mengamuk di Extremadura sejak Senin dan sejauh ini sudah menghanguskan sedikitnya 4.000 hektar lahan kata aparat setempat.
Antara 1 Januari dan 3 Juli, lebih dari 70.300 hektar hutan hangus terbakar di Spanyol, kata pemerintah. Angka itu hampir dua kali lipat rata-rata kebakaran kurun 10 tahun terakhir.
Di Portugal, lebih dari 2.000 petugas damkar berusaha memadamkan puluhan karhutla, termasuk empat yang dinyatakan “besar”.
Satu orang sudah dikonfirmasi tewas, kata aparat hari Rabu, setelah mayat ditemukan dalam kondisi hangus di Aveiro, di bagian utara Spanyol.
Di Yunani, sebuah helikopter yang sedang membantu memadamkan api di Pulau Samos hari Rabu jatuh ke Laut Aegea, menewaskan dua dari empat krunya, kata petugas penjaga pantai hari Kamis.
Sementara itu di Maroko, ratusan petugas damkar dan tentara hari Kamis dikerahkan untuk memadamkan sedikitnya empat titik api di kawasan huta di bagian utara kerajaan itu, menurut sumber-sumber resmi.
Sekitar 500 keluarga sudah dievakuasi guna menghindari korban nyawa di provinsi Larache dan Taza.*