Hidayatullah.com– Sembilan tahun setelah pesepakbola Neymar Jr pindah dari Brazil ke Barcelona, dia menghadapi tuduhan penipuan dan korupsi berkaitan kepindahannya ke klub sepakbola Spanyol.
Sidang akan berlangsung selama dua pekan mulai dari 17 Oktober, sebulan sebelum Piala Dunia di Qatar.
Selain Neymar, yang sekarang bermain untuk kesebelasan Paris Saint-Germain, beberapa orang lain juga akan duduk menjadi terdakwa.
Dua mantan presiden klub sepakbola Barcelona Josep Maria Bartomeu dan Sandro Rosell, serta orangtua Neymar menghadapi tuduhan yang sama, menurut laporan media Spanyol seperti dilansir BBC Kamis (28/7/2022).
Semua yang terlibat dalam kasus ini sejak lama membantah tuduhan tersebut.
Tuduhan dibuat oleh dana investasi DIS, yang berpendapat bahwa pihaknya berhak atas 40% dari biaya transfer Neymar 2013 ketika ia meninggalkan klub Brazil Santos.
DIS mengatakan menerima jauh lebih sedikit dari yang seharusnya, karena sebagian dari biaya transfer disembunyikan.Ketika Neymar menandatangani kontrak dengan Barcelona, klub mengatakan biayanya €57,1 juta dan DIS menerima €6,8 juta dari €17,1 juta yang dibayarkan kepada Santos. Dana investasi itu menuduh biaya sebenarnya jauh lebih tinggi.
Mahalnya biaya transfer pemain PSG berusia 30 tahun itu memang sudah lama dibayangi pertikaian hukum.
Setahun yang lalu, Barcelona mencapai penyelesaian di luar pengadilan dengan Neymar seputar rekor kepindahannya sebesar €222 juta ke Paris St-Germain pada 2017. Klub mengatakan pada saat itu pesepakbola itu seharusnya membayar kembali jutaan euro yang dia terima ketika menandatangani kontrak baru pada 2016.
Kasus transfer dari Santos sendiri dililit sejumlah masalah hukum dan finansial.
Dalam kasus pengadilan Barcelona 2016, dijuluki Neymar 1, klub setuju untuk membayar denda € 5,5 juta kepada pihak berwenang Spanyol karena penyimpangan dalam langkah tersebut.
Dalam sebuah kasus di pengadilan Barcelona 2016, yang dijuluki Neymar 1, klub itu setuju untuk membayar denda €5,5 juta kepada pihak berwenang Spanyol karena sejumlah penyimpangan dalam transfer tersebut.
Sandro Rosell, yang mengundurkan diri sebagai presiden klub pada 2014 karena penyelidikan transfer itu, mendekam 20 bulan di dalam penjara sebelum ia dibebaskan dari biaya pencucian uang untuk hak siar pada 2019.*