Hidayatullah.com– Uni Eropa sepakat untuk menangguhkan visa pelancong bagi warga Rusia yang akan memasuki wilayah blok kerja sama regional itu untuk berlibur, berbelanja, maupun singgah sebentar.
Bertemu di Praha, 27 menteri luar negeri Uni Eropa berjanji untuk menangguhkan perjanjian fasilitasi visa 2007 dengan Rusia yang membuatnya relatif mudah untuk mendapatkan dokumen perjalanan.
Perwakilan tinggi untuk urusan kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan terjadi “peningkatan besar penyeberangan perbatasan” dari Rusia ke UE sejak pertengahan Juli, yang ia gambarkan sebagai “risiko keamanan bagi negara-negara bertetangga ini”.
UE sudah lebih dulu menangguhkan visa bagi pejabat dan pengusaha Rusia segera setelah invasi ke Ukraina dimulai pada bulan Februari. Namun, warga biasa Rusia masih bebas bepergian ke Uni Eropa untuk berlibur atau keperluan lainnya.
“Kita melihat banyak orang Rusia bepergian untuk bersantai dan berbelanja seolah-olah tidak ada perang yang berkecamuk di Ukraina,” kata Borrell. “Negara-negara anggota menganggap bahwa kita tidak berbisnis seperti biasa. Keadaan ini tidak bisa dianggap bisnis sebagaimana biasanya.”
Kesepakatan itu masih harus diwujudkan sebagai undang-undang di masing-masing negara anggota, dan tidak jelas kapan akan diimplementasikan lansir The Guardian Rabu (32/8/2022).
Para menteri Uni Eropa setuju untuk tidak mengakui paspor yang dikeluarkan oleh wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina, hampir 1 juta orang Rusia telah memasuki UE di titik-titik perbatasan darat, menurut badan perbatasan UE Frontex. Sebagian besar tiba dari Finlandia dan Estonia dan memiliki visa, izin tinggal atau kewarganegaraan ganda. Mereka diperkirakan menggunakan rute perjalanan alternatif karena adanya larangan terbang pesawat-pesawat dari dan menuju Rusia melewati wilayah udara Uni Eropa.*