Hidayatullah.com–Overdosis obat di kalangan anak-anak dan remaja Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan selama tahun 2019 dan 2021. Remaja AS berusia 10 hingga 18 tahun yang telah overdosis meningkat dua kali lipat, menurut penelitian yang diterbitkan otoritas kesehatan, dikutip AFP.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan hari ini bahwa overdosis remaja meningkat 109 persen selama dua tahun. Kematian yang disebabkan oleh fentanil saja meningkat 182 persen.
Pejabat memperingatkan bahwa banyak remaja AS meninggal setelah menelan obat-obatan seperti kokain, Adderall atau Xanax yang terkontaminasi risiko mengonsumsi pil palsu yang mengandung fentanil. Mereka juga memperingatkan bahwa platform media sosial telah menjadi pasar baru untuk obat-obatan terlarang.
Namun, penggunaan narkoba di kalangan remaja menurun secara keseluruhan selama periode yang sama, menunjukkan peningkatan kematian mungkin karena dosis yang lebih kuat daripada penggunaan yang lebih sering. Fentanil, opiat sintetik yang sangat adiktif, mudah diproduksi dengan biaya rendah di laboratorium dan telah membanjiri pasar AS dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut penelitian, sekitar seperempat remaja yang overdosis dikaitkan dengan pil palsu dan dijual dengan nama Oxycodone, obat penghilang rasa sakit atau Alprazolam, yang merupakan obat kecemasan yang sering dikenal dengan merek Xanax. Persentase itu mungkin diremehkan, karena pil yang ditemukan di lokasi overdosis tidak sering diuji.
“Proliferasi pil palsu menjadi perhatian khusus remaja karena pasar terfokus pada kelompok itu serta mudah tersedia di media sosial,” lapor CDC.*