Hidayatullah.com–Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Iran dalam pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Sabtu (23/05/2015), menggarisbawahi pentingnya untuk memperluas kerja sama ekonomi dan perbankan bilateral serta investasi.
Dikutip media IRNA, Mahmoud Vaezi dalam pembicaraannya dengan Sofyan Djalil di sela-sela pertemuan Komisi Ekonomi Bersama Iran-Indonesia ke-11 di Tehran, menekankan bahwa masalah yang bisa menghambat perluasan hubungan ekonomi harus dihilangkan.
“Persamaan budaya, agama dan sosial antara kedua negara adalah sangat penting dan hal itu merupakan aset berharga dan pendukung utama untuk memperluas kerja sama antara Tehran-Jakarta,” kata Vaezi.
Sementara itu, Sofyan Djalil menganggap pertemuan Komisi Ekonomi Bersama Iran-Indonesia ke-11 sebagai kesempatan terbaik untuk membahas masalah hubungan bilateral.
“Dengan meningkatkan kegiatan ekonomi, investasi dan perbankan, hambatan-hambatan yang dihadapi oleh kedua negara dapat diselesaikan dengan cepat,” tambahnya.
Menyinggung tentang pembicaraan bilateral yang ditangguhkan pada 2008 lalu, Sofyan Djalil mengatakan, pertemuan saat ini merupakan peluang baik untuk menyelesaikan kesulitan dalam hubungan perbankan.
“Iran adalah sebuah negara berkembang dengan pendapatan yang baik. Dengan pertumbuhan penduduk dan kepemilikan sumber-sumber minyak yang besar, Tehran dapat dianggap sebagai mitra ekonomi yang baik bagi Jakarta,” kata Sofyan Djalil.
Vaezi juga mengatakan mengundang Menteri Komunikasi dan Informatika ke Teheran untuk membahas kerjasama bidang teknologi informasi, telekomunikasi dan peluncuran satelit luar angkasa.
“Kedua belah pihak juga memiliki kerjasama yang baik bidang ilmia, kerja sama universitas dan kersama tekni,” dikutip Iran-Daily.
Berbicara pada pertemuan yang sama, Menlu RI mengatakan, pertemuan tersebut telah memberikan peluang besar bagi kedua negara untuk mempelajari isu-isu kepentingan bersama dan menyelesaikan permasalahan yang menghambat ekspansi kerja sama perbankan.
Saat ini, perdagangan Indonesia dan Iran fokus pada ekspor minyak kelapa sawit, kertas, kopi dan teh.*