Hidayatullah.com–Para anggota kelompok Yahudi Ortodoks anti-Zionis, yang dikenal dengan nama Neturei Karta, berdemonstrasi menentang pengumuman Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem (Baitul Maqdis) sebagai Ibu Kota Israel dan berencana untuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke kota suci itu, di depan Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat pada hari Jum’at (08/12/2017), demikian laporan Anadolu Agency, Sabtu (09/12/2017).
Sementara itu, New York Times, Rabu (06/12/2017) melaporkan ada sebagian pemimpin Yahudi di Amerika mengatakan bahwa mereka merasa lebih khawatir daripada merasa senang, karena khawatir langkah Trump tersebut akan mengobarkan ketegangan di wilayah tersebut, memancing lebih banyak terorisme, membuat perdamaian dengan rakyat Palestina semakin jauh dari jangkauan, dan memperburuk isolasi diplomatik antara Israel dan Amerika Serikat.
“Yerusalem selalu menjadi masalah paling sulit dalam setiap pembicaraan tentang perdamaian,” kata Rabbi Rick Jacobs, presiden Union for Reform Judaism, cabang terbesar Yudaisme Amerika.
Baca: Aktivis Inggris Menentang Deklarasi Balfour dan Lahirnya Negara Palsu
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Jadi kami sangat prihatin, pengumuman tersebut akan menunda atau merusak proses perdamaian.”
Debra DeLee, presiden Peace Now Amerika, organisasi yang berafiliasi ke kelompok perdamaian Israel Shalom Achshav, mengatakan, “Trump menyebabkan kerusakan yang parah pada prospek perdamaian Timur Tengah, membahayakan kehidupan, dan merendahkan kepemimpinan AS.”*/Abd Musthofa