Hidayatullah.com--Pemerintah Turki juga telah menyatakan tiga hari berkabung dalam solidaritas dengan Palestina untuk memperingati para martir hari Senin, Wakil Perdana Menteri Bekir Bozdag mengumumkan pada Senin malam.
Bozdag, yang membuat pengumuman setelah pertemuan Dewan Menteri di Ankara, mengatakan bahwa Amerika Serikat telah “melanggar” resolusi Dewan Keamanan PBB dengan membuka kedutaannya di Al Quds pada Senin.
“Hari ini dicatat sejarah sebagai Senin Berdarah bagi Muslim dan negara-negara Islam,” kata Bozdag.
Pertemuan Darurat OKI
Dia juga mengatakan bahwa Turki telah menyerukan pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam, yang akan diadakan pada hari Jumat.
“Status bersejarah dan spiritual Al Quds tidak akan pernah berubah. Seperti sebelumnya, Al Quds akan terus menjadi ibukota Palestina independen,” katanya.
Bozdag juga mengatakan pemerintah Turki telah menarik kembali utusan di Tel Aviv dan Washington untuk konsultasi.
Setidaknya 55 warga Palestina dibunuh sebagai martir oleh tembakan tentara Israel pada Senin – dan ribuan lainnya terluka – selama unjuk rasa anti-pendudukan di sepanjang perbatasan timur Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Sejak demonstrasi perbatasan dimulai pada 30 Maret, lebih dari 90 demonstran Palestina telah dibunuh oleh tembakan Israel lintas-perbatasan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.*