Hidayatullah.com– Ibrahim Al-Senussi, Penasihat Presiden Sudan, menyerukan agar negara-negara Teluk Arab mengakhiri perselisihan dan bersatu untuk menghadapi Zionisme Israel, yang masih menjajah wilayah Palestina.
“Kami tidak memahami ketidaksepahaman antar negara Teluk dan blokade yang dijatuhkan oleh Uni Emirat Arab (UAE), Bahrain, dan Arab Saudi atas Qatar,” kata Al-Senussi dalam pidato di depan komunitas Palestina di Khartoum pada Sabtu, memperingati 70 tahun Hari Nakba.
“Kami meminta semua saudara kami di Teluk untuk berhenti berselisih dan bersatu untuk menghadapi musuh sesungguhnya negara Arab, yaitu penjajahan Israel atas Palestina,” katanya lagi dikutip Middle East Monitor (MEMO).
Krisis Teluk pecah pada 5 Juni 2017, ketika tiga negara memutuskan hubungan mereka dengan Qatar dan menjatuhkan blokade atasnya, berdalih bahwa Qatar mendukung terorisme. Pemerintah Qatar sendiri telah menyangkal hal ini dan menuduh negara-negara pemblokade berupaya mengatur keputusan nasionalnya.
Al-Senussi mengulang kembali penolakan Sudan terhadap negara palsu Israel dengan mengatakan, “Kalian tidak akan pernah menemukan pintu-pintu kedubes penjajah terbuka di Khartoum tidak pula melihat perayaan pendirian Israel di satupun hotel kami.”
Al-Senussi mengkritik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang hanya diam menyaksikan pelanggaran Israel yang dilakukan terhadap demonstrasi damai “Kembali ke Palestina yang Terjajah” berjuluk “Great March of Return” di Gaza, mengatakan “PBB tidak berbicara mengenai korban gugur dan terluka di antara korban Palestina.”
Pasukan penjajahan Israel telah membunuh lebih dari 50 warga Palestina dan melukai ribuan lainnya selama menghadapi demonstrasi tersebut di perbatasan Gaza sejak akhir Maret, yang diperkirakan mencapai puncaknya pada 15 Mei, bertepatan dengan peringatan Nakba atau Bencana.*/ Nashirul Haq AR