Hidayatullah.com–Menteri Urusan Teluk Saudi, Thamer Al-Sabhan pada hari Senin (06/11/2017) mengatakan dalam akun twitternya bahwa Libanon tidak akan pernah menjadi seperti apa yang terjadi pada masa lalu setelah Perdana Menteri Libanon Saad Hariri mengundurkan diri, demikian lapor Al Arabiya.
Ia melanjutkan perkataannya bahwa Negara-Negara Teluk “tidak akan menerima itu [Libanon] menjadi platform bagi terorisme untuk membuat jalan ke negara-negara kami, dan di tangan para pemimpinnya, menjadi negara untuk terorisme atau perdamaian.”
Sementara itu, sebagaimana dikutip Al Arabiya, Ahad (05/11/2017), ketika berbicara pada hari Sabtu dalam sebuah wawancara di Future, saluran televisi berbahasa Arab yang dimilik Hariri, Thamer Al-Sabhan mengatakan bahwa Hariri berada di Riyadh. Dia menambahkan bahwa ada “ancaman keamanan atas perdana menteri dan Saudi sangat peduli akan keselamatannya.”
Baca: PM Libanon Saad al-Hariri Mengundurkan Diri, Salahkan Campur Tangan Iran
Dia mengatakan bahwa Hariri mengundurkan diri dari Riyadh demi alasan keamanan.
“Arab Saudi berbeda dari negara teroris Iran. Kami menghormati partai-partai di Libanon meskipun mereka berbeda pendapat,” katanya.
Pada kesempatan itu ia juga menyampaikan bahwa Hariri mempunyai “informasi yang valid” tentang sebuah rencana pembunuhan atas dirinya.
Kepada saluran stasiun TV Libanon, LBC, Sabhan mengatakan bahwa Hariri sepenuhnya bebas untuk kembali ke Libanon.
Dia juga mengatakan Arab Saudi mendukung semua pendirian Hariri di masa lalu, termasuk kesepakatan yang terkait dengan pemilihan presiden Libanon, dan menambahkan bahwa Arab Saudi tidak menghasut Hariri untuk mengundurkan diri.
“Kami menjadi sedih atas situasi Libanon karena Hizbullah. Kami menyerukan perdamaian tetapi mereka yang mencoba (mengganggu) Saudi akan mendapatkan apa yang tidak mereka inginkan,” tambahnya.
Sabhan menilai Hizbullah sebagai milisi Syiah yang berupaya mentransfer Perang Suriah ke Libanon dan dianggap membahayakan negeri itu dan negara-negara Arab, katanya.
Sabhan juga mempertanyakan: “Apa perbedaan antara Hizbullah dan ISIS?”*/Abd Mustofa