Hidayatullah.com– Turkey (Turki) mulai sekarang akan dikenal sebagai Türkiye di Perserikatan Bangsa-bangsa, setelah organisasi perhimpunan negara sedunia itu menyetujui permintaan resmi dari Ankara.
Beberapa badan internasional akan diminta untuk membuat perubahan nama sebagai bagian dari kampanye rebranding yang digencarkan oleh presiden Turki akhir tahun lalu.
“Türkiye merupakan representasi dan ekspresi terbaik dari budaya, peradaban, dan nilai-nilai rakyat Turki,” kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Desember tahun lalu.
PBB mengatakan mereka segera melakukan perubahan setelah menerima permintaan tersebut pekan ini, lansir BBC Jumat (3/6/2022).
Kebanyakan orang Turki sebenarnya sudah mengenal negara mereka sebagai Türkiye dan mengucapkannya dalam percakapan sehari-hari. Namun, penulisannya dalam bahasa Inggris Turkey banyak digunakan bahkan di dalam negeri.
Sebagai bagian dari upaya rebranding itu “Made in Türkiye” akan dicantumkan pada semua produk yang diekspor, dan pada bulan Januari tahun ini kampanye pariwisata diluncurkan dengan frase “Hello Türkiye“.
Lembaga penyiaran milik nnegara TRT dengan cepat membuat perubahan segera setelah diumumkan tahun lalu, menjelaskan bahwa di antara alasan rebranding itu adalah asosiasi Turkey dengan unggas yang secara tradisional dijadikan sebagai hidangan Natal, Tahun Baru atau Thanksgiving.
Langkah tersebut mendapat reaksi beragam di kalangan warganet Turki. Sementara para pejabat pemerintah mendukungnya, yang lain mengatakan itu adalah upaya pemerintahan Erdogan mengalihkan perhatian masyarakat dari rapor buruk krisis ekonomi yang melanda negara itu sejak beberapa tahun silam menjelang pemilihan umum tahun depan.
Bukan hal yang aneh bagi negara-negara untuk mengubah nama mereka.
Pada tahun 2020, Belanda tidak lagi menggunakan Holland dalam langkah rebranding negaranya. Dan sebelum itu, Makedonia berganti nama menjadi Makedonia Utara karena perselisihan politik dengan Yunani, dan Swaziland menjadi Eswatini pada tahun 2018.
Lebih jauh ke belakang dalam sejarah, Iran dulu disebut Persia, Siam sekarang Thailand, dan Rhodesia diubah menjadi Zimbabwe.*