Hidayatullah.com — Surat kabar Prancis menerbitkan karikatur yang menggambarkan timnas sepak bola Qatar sebagai “teroris”. Gambar ofensif itu lantas menyebabkan kemarahan warga Qatar dan Muslim.
Karikatur mencemooh itu terbit beberapa hari sebelum Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022 pada bulan ini. Negara Teluk kecil itu menjadi negara Arab dan Timur Tengah pertama yang terpilih untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola dunia.
Gambar menyinggung koran Prancis Le Canard Enchaîné edisi Oktober memperlihatkan tujuh pria berjanggut yang mengenakan kaus sepak bola bertuliskan “Qatar”. Mereka tampak seperti mengejar bola di pasir sambil membawa parang, senjata api dan peluncur roket.
Salah satu pria dalam kartun itu mengenakan ikat pinggang yang berisi bahan peledak. Lima mengenakan jubah biru dan dua mengenakan kemeja dan celana hitam dengan balaclava menutupi wajah mereka.
Koran Prancis menyebut negara Teluk itu sebagai “kerajaan otoriter” yang memberlakukan undang-undang “untuk mendominasi perempuan”.
Karikatur itu lantas telah mengundang badai kecaman di platform media sosial.
Qatar akan menjadi tuan rumah Piala Dunia dari 20 November hingga 18 Desember. Namun, negara itu mendapat kecaman sejak dianugerahi acara tersebut pada 2010, terutama atas dugaan perlakuan buruk terhadap pekerja migran dan catatan hak asasi manusianya.
Bulan lalu, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengecam “serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya” kritik terhadap negara Teluk itu menjelang Piala Dunia.
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani juga mengecam kritik terhadap tuan rumah Piala Dunia di negara Teluk itu sebagai “kemunafikan”.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Saya pikir ada beberapa orang yang tidak menerima bahwa negara kecil di Timur Tengah menjadi tuan rumah acara global seperti itu,” kata bin Abdulrahman dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Le Monde.
“Alasan yang diberikan untuk memboikot Piala Dunia tidak cocok. Ada banyak kemunafikan dalam serangan ini, yang mengabaikan semua yang telah kami capai,” tambahnya lansir Anadolu.*