Hidayatullah.com—Meningkatnya korban jiwa akibat serangan Rusia di pasar sayuran di Kota Idlib, hari Ahad (12/06/2016) mencapai 40 jiwa dan puluhan lainnya luka-luka.
Serangan bom masih berkelanjutan ke Hamah, Deera, Latakia dan Deir Ez Zour. Sementara itu ledakan juga terjadi di markaz Rezim di Palmedmah, dekat Damaskus.
Koresponden Aljazeera mengatakan, serangan Rusia ini ditujukan ke pasar induk Kota Idlib dengan melayangkan 3 buah rudal. Akibatnya, 40 orang tewas, puluhan lainnya luka-luka, dan tempat tersebut mengalami kerusakan yang berat.
Penyerangan mencakup beberapa tempat di Idlib, seperti; Mardiikh, Khan Shieikhun, Al Mastumah dan Ormel Jauz. Dan 6 warga sipil pun tewas akibat serangan Rusia di Marrt An Nu’man, demikian menurut Syam.net.
Para aktivis mengatakan melalui video yang mereka sebar, bahwa telah terjadi serangkaian ledakan di Gudang Amunisi Divisi Infateri IV rezim di Jabal Palmedmah pedesaan Damaskus. Kejadian tersebut menyebabkan meledaknya rudal-rudal dan senjata-senjata artileri, oleh karenanya beberapa ambulan membawa sejumlah luka-luka ke rumah sakit- rumah sakit di Damaskus.
Seperyi diketahui bahwasanya Divisi IV dan Hizbullah Lebanon melakukan blokade di Palmedmah.
Sementara itu Dewan Lokal Kota Darya pedesaan Damaskus barat mengatakan, pesawat-pesawat Rezim Bashar melemparkan puluhan barel peledak di lingkungan perumahan, yang mengakibatkan kerusakan besar pada bangunan perumahan, bersamaan dengan itu pasukan rezim menyerbu kota dari arah barat daya.
Selain itu berlangsung juga pertempuran di utara Aleppo, dimana pejuang oposisi mengambil alih kota Ghozal dan Kamaaliyah setelah sebelumnya berselisih dengan ISIS. Pejuang oposisi juga melawan pasukan Rezim di pedesaan barat.
Para aktivis telah mendokumentasikan serangan udara di pedesaan utara Hama dan kota Angel di Daraa dan Lattakia Gunung Kurdi dan situs regulasi negara di Deir Ez-Zor.
Sejak 21 April, pesawat rezim Bashar al Assad dan Rusia telah mengintensifkan serangan di sejumlah daerah yang dikendalikan oleh pejuang oposisi Suriah guna meneror warga.*/Rizka Romadhona