Hidayatullah.com–Sekelompok ahli dan pengamat senjata kimia internasional dikirim ke Turki untuk mengumpulkan sampel sebagai bagian dari penyelidikan terhadap serangan gas beracun di Suriah sehingga menyebabkan lebih seratus orang tewas, minggu lalu.
Misi pencarian fakta itu dikirim oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons/OPCW) di Den Haag untuk mengumpulkan sampel bio-metrik dan mewawancarai korban selamat dalam serangan tersebut.
Sampel yang diambil dari situs gas beracun di Khan Sheikhon, Idlib Suriah telah diuji dan positif mengandung gas sarin, ujar delegasi Inggris di OPCW hari Kamis.
“Peneliti dari Inggris telah menganilisi sampel yang diambil dari Khan Sheikhoun (Kan Seikhun). Hasil tesnya sudah positif gas syaraf sarin atau subtansi lain yang seperti sarin,” kata delegasi Inggris selama sesi khusus Suriah di OPCW di Den Haag.
Baca: Turki: Ada Gas Sarin dalam Sampel Darah Korban Serangan Khan Sheikhoun
Hasil tes ini menguatkan temuan pemerintah Turki sebelumnya. Sebelumnya pemerintah Turki menyimpulkan bahwa gas sarin telah digunakan untuk pertama kalinya dalam skala yang besar dalam perang Suriah sejak tahun 2013.
Misi OPCW akan menentukan jenis senjata kimia yang digunakan oleh Rezim Bashar al Assad dalam serangan itu.
Hal itu diharapkan diidentifikasi dalam tiga sampai empat minggu, sebelum diserahkan ke bagian investigasi PBB-OPCW, yang bertanggung jawab mengidentifikasi individu atau lembaga menggunakan senjata kimia itu.
Sejauh ini, penyidik menyimpulkan bahwa gas sarin, klorin dan sulfur mustard telah digunakan dalam konflik perang saudara di Suriah.
Baca: Turki Pastikan Serangan Udara di Khan Sheikhoun Gunakan Senjata Kimia
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung investigasi oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) terhadap serangan senjata kimia di Suriah pekan lalu, kata sumber-sumber
Serangan senjata kimia 4 April 2017 ke kota Khan Sheikhoun itu dituduh dilakukan oleh pasukan pemerintah Presiden Suriah Bashar. Serangan ini sendiri menewaskan ratusan orang.
Lebih dari 30 korban selamat dalam serangan kimia di Khan Sheikhoun, Idlib, dilarikan ke Suriah untuk menjalani perawatan. Beberapa orang yang dirawat di Turki akhirnya meninggal dunia.
Baca: Pemimpin Eropa: Semua Bukti Serangan Senjata Kimia Mengarah Bashar al Assad
Hari Kamis, Amerika Serikat menuding rezim Suriah bersekongkol dengan upaya terus Rusia untuk mengubur kebenaran.
Komentar keras datang dari Duta Besar Amerika untuk Organisasi bagi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), Kenneth D. Ward mengatakan dalam pertemuan mendadak yang diselenggarakan oleh dewan eksekutif organisasi itu di Den Haag, Belanda bahwa Presiden Suriah Bashar Assad dan sekutu-sekutunya di Moskow.
Tudingan Suriah dan Rusia berada di balik serangan itu telah mendorong AS melancarkan serangan peluru kendali ke sebuah pangkalan udara di Suriah, demikian Reuters.*