Hidayatullah.com–Sebuah operasi militer darat di Afrin Suriah telah “aktif” dimulai, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu (20/01/2018). Demikian laporan Anadolu Agency pada hari yang sama.
Berbicara dalam kongres tingkat provinsi tahunan keenam Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Kutahya, kota di Turki barat, Erdogan mengatakan bahwa sebuah operasi di Manbij di Suriah akan dilakukan setelah Afrin karena “janji-janji kepada Turki tidak dipenuhi.”
Erdogan memperjelas bahwa hanya dengan mengganti nama kelompok teror tidak akan meyakinkan Turki.
“PKK, YPG, PYD sama saja; dengan mengganti nama tidak mengubah fakta bahwa mereka adalah organisasi teror,” katanya.
“Mereka bermain di Suriah dengan cara mereka sendiri, dengan mengubah nama organisasi teror tersebut.
“Anda bercanda dengan siapa? Nama organisasi yang sama adalah PKK, PYD, YPG.”
Baca: 46 Militan PKK Tewas di Turki Timur, Ditemukan Senjata dari AS
Dia mengkritik Amerika Serikat karena bekerja sama dengan PKK, sebuah organisasi yang berada dalam daftar teroris AS dan Uni Eropa.
“Mereka tahu betul akan hal itu, mereka tengah berupaya dengan optimal untuk menipu Turki dan dunia.”
Erdogan juga mengatakan bahwa Turki akan “menghapus terorisme yang mencoba mengepung negara [Turki] sampai ke perbatasan Iraq”.
Ancaman terhadap keamanan nasional
“Saya ingin menggarisbawahi satu hal dengan jelas,” kata Erdogan.
“Kami tidak memiliki pikiran negatif mengenai integritas wilayah Suriah dan masa depannya yang mandiri dan sejahtera.
“Sebaliknya, kami mengambil langkah-langkah ini untuk memastikan keamanan nasional kami sendiri, dan juga 13 juta saudara laki-laki dan perempuan Suriah kita – yang mengungsi – keamanan, kedamaian dan masa depan [mereka].”
Juga pada hari Sabtu, pasukan keamanan Turki menyerang beberapa target PYD/PKK di Afrin guna mencegah terbentuknya “koridor teror” di sepanjang perbatasan Turki.
Tentara Turki meluncurkan setidaknya 15 putaran tembakan artileri, yang menarget sarang teror organisasi teror di Afrin.
Unit militer Turki sudah ditempatkan di Afrin, sebuah distrik di Aleppo dekat perbatasan Turki-Suriah, yang dikepung oleh organisasi teroris PYD/ PKK.*