Ramai-ramai stasiun televisi melakukan pembelaan terhadap para artis erotis, Sekretaris Dewan Dakwah Islam Indonesia, Hussein Umar ikut menanggapinya dengan keras. Menurutnya, apa yang dilakukan pengelola stasiun televisi Indonesia saat ini tidak mencerminkan sikap tanggung jawab dalam mendidik bangsa. Para pengelola televisi sesungguhnya tidak punya itikad moral untuk mendukung pendidikan bangsa,katanya pria yang akrab dipanggil Bang Hussein ini. Indikasinya, kata Hussein, beberapa kali para pengelola stasiun televisi diberi masukan, termasuk kalangan Majelis Ulama Indonesia untuk tidak terus menerus mengobral tontonan erotisme dan pornografi namun kenyataannya justru sebaliknya. Itikad buruk televisi itu juga ditunjukkan Hussein dua hari belakangan ini. Di mana para pengelola televisi secara sengaja memilih komentar orang-orang yang pro erotisme dan pornografi untuk melawan pentataan Si Raja Dangdut, Rhoma Irama. Itu kan sebuah kesengajaan saya kira. Apalagi yang diminta komentar itu dari kalangan yang setuju saja, ujarnya. Tekanan Umat Islam Lebih jauh Hussein juga menyesalkan lambannya respon umat Islam dalam menyikapi perilaku televisi belakangan ini. Mohon maaf, saya termasuk sedih tidak melihat ihwan dari PB HMI, PMII, PII juga BKPRMI membiarkan ini terjadi, ucapnya pada Hidayatullah.com. Karena itu, Hussein mengajak semua umat Islam untuk melakukan tekanan pada DPR, media massa terutama televisi. Sebab menurutnya, erotisme sama bahayanya dengan korupsi. Erotisme sama bahayanya dengan korupsi, lanjutnya. Beberapa belakangan ini televisi ribut membela tarian erotisme dan pornografi. TrasTV bahkan secara berulang-ulang memberikan tayangan komentar-komentar orang yang mendukung erotisme. (cha)