Konflik di Aceh tak urung menjadikan para ulama merasa terpanggil untuk memikirkan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pemerintah untuk melibatkan para ulama dalam menyelesaikan masalah Aceh dengan menyadarkan dan merekrut kembali para anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke pangkuan RI. Ketua Majelis Ulama Indonesia, Amidhan menyatakan pada pers, hari Kamis kemarin, agar penyelesaian konflik itu juga bisa menyertakan para ulama. “Kalau diminta oleh pemerintah dan direspons oleh GAM saya kira ini bagus. Para ulama bisa mengadakan sarasehan dan bercara dari hati ke hati dengan masyarakat Aceh mengenai bagaimana sebaiknya penyelesaian Aceh dan tetap dalam NKRI,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (1/5). Amidhan yang juga anggota MPR dan anggota Komnas HAM itu menyatakan agak khawatir jika dalam waktu sekitar dua pekan ini hal yang digariskan pemerintah tidak direspons GAM. “Apabila ulama mengulurkan tangan untuk ikut urun rembuk, seharusnya direspons dengan baik oleh pihak GAM. Demikian pula pemerintah seyogianya mendengar pertimbangan dan pemikiran kalangan ulama,” paparnya. Sebelum adanya perundingan damai RI-GAM, tambah Amidhan, MUI pernah mengusulkan gagasan yang disambut baik oleh Menko Polkam dan Menhan, untuk memobilisasi dan menghimpun ulama se-Nusantara untuk melakukan kunjungan ke Aceh dalam berbicara dari hati ke hati dengan rakyat Aceh guna menyelesaikan masalah Aceh. Berhubungan dengan operasi militer yang digelar di Aceh, beberapa saat yang lalu, dalam Muzakarah Nansional Alim Ulama di Medan, telah mengusulkan agar konflik di Aceh bisa dilakukan dengan pendekatan ulama bukan dengan militer. (kcm/cha)