Hidyatullah.com–Orangtua dari Surya Fachrizal Ginting, satu dari 2 korban yang ditembak tentara Israel di kapal Mavi Marmara di perairan Pantai Gaza, mengaku bangga dengan keberanian dan keuletan anaknya dalam melaksanakan tugas-tugas liputan.
Dia menyampaikan rasa syukur mendengar kabar bahwa anak sulungnya itu sudah dalam keadaan sehat, meski kini masih dalam proses pemulihan di salah satu rumah sakit di Haifa, kawasan Palestina yang dijajah Israel.
Diutarakan Samin, anaknya tersebut adalah sosok yang ulet, jujur, dan tegas dalam bersikap.
“Di mata saya, Surya itu anak yang polos, jujur, dan tegas,” kata Samin, yang kini sedang berada di Kantor Majalah Hidayatullah Biro Jakarta untuk mengikuti acara gelar do’a bersama selepas Jum’at (4/6).
Sejak jauh-jauh hari sebelumnya, imbuh dia, Surya memang sudah menyampaikan keinginannya untuk pergi ke Gaza, Palestina. Keinginannnya itu pada awalnya hanya disampaikan ke ibunya saja. Setelah mendengar cerita dari istrinya, barulah Samin tahu kalau Surya akan berangkat ke Gaza.
“Sejak itu ibunya mendukung. Saya juga dukung, apalagi itu untuk kebaikan. Saya yakin saja, kalau kita banyak berbuat baik, ada saja datang rejeki,” ucap Samin kepada Hidayatullah.com.
Samin menceritakan bahwa semua anaknya selalu berperilaku baik dan tak ada yang macam-macam, meski, kata dia, Reza, panggilan akrab Surya Fachrizal, terbuka untuk bergaul dengan siapa saja. Keberadaan anak-anak yang baik sudah cukup bagi Samin.
“Saya bersyukur, rejeki selalu ada. Berlebih juga tidak. Kalau kita melihat ke atas, ya merasa tak pernah cukup. Tapi kalau lihat ke bawah, Alhamdulillah saya bersyukur dengan keadaan kami. Anak-anak saya juga baik-baik,” katanya lirih.
Redaktur Pelaksana Majalah Hidyatullah, Dadang Kusmayadi, juga sempat berkisah pengalamannya sesaat sebelum berpisah dengan Surya Fachrizal.
Dadang hanya sempat memeluknya dan menanyakan semua persiapan keberangkatannya ke Turki, yang kemudian dilanjutkan menuju Gaza, Palestina. Saat itu, Surya dengan mantap menjawab bahwa persiapan sudah siap semua.
“Saya sampaikan ke dia, Anda harus bersyukur pada Allah karena Anda adalah orang yang dipilih dan terpilih dari sekian banyak orang di Indonesia,” kata Dadang.
“Mohon do’anya, Insya Allah semoga dimudahkan,” jawab Surya ketika itu.
Sebagaimana diketahui, Oktavianto mewakili KISPA dan Surya Fachrizal, jurnalis Hidayatullah Media Group, ditembak tentara Israel di atas kapal Mavi Marmara yang akan mengantar bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ghaza. Kini keduanya masih menjalani perawatan intensif.
Duta Besar Zainulbahar tadi malam waktu setempat, meminta kepada Duta Besar Yordania agar melihat segala kemungkinan untuk segera mengevakuasi Surya ke Amman, “Kami jauh lebih percaya kepada dokter-dokter di Amman.”
Duta Besar Yordania kemudian menjelaskan bahwa ada perintah langsung dari Raja Abdullah II untuk melakukan segala cara demi merawat dan menyelamatkan semua korban yang luka dari manapun bangsanya, kalau perlu dengan helikopter.
Sesaat setelah Zainulbahar berhasil berbicara langsung dengan Surya, spontan beberapa sahabat Surya sesama relawan langsung melakukan sujud syukur, lalu memekikkan takbir.
Dalam pembicaraannya dengan Surya, Zainulbahar menanyakan secara detil keadaan wartawan Hidayatullah Media Group. “Masih merasa lemah,” katanya mengulangi perkataan Surya. [ain/hidayatullah.com]