Hidayatullah.com—Amir Majelis Mujahidin, Abubakar Ba’asyir menyerukan agar umat tidak takut untuk selalu berjuang menegakkan Islam dan menumpas segala bentuk kemunkaran seperti membubarkan Ahmadiyah dan kelompok yang membesarkannya.
Pernyataan Ba'asyir ini disampaikan pada Tabligh Akbar dan Silaturahmi dengan umat Islam di kota Padang, Padang Panjang, Payakumbuh dan kota Bukitttinggi sepanjang Kamis, Jumat dan Sabtu (19/7).
Menurut Ba’asyir perang idiologi (ghazwul fikri) adalah jihad yang paling berat karena kelompok-kelompok yang dimaksud Ba’asyir seperti JAI atau JIL, memerangi dan mengobok-obok Islam dari dalam.
“Yang paling berat, jihad non senjata ini,” ungkap Ba’asyir di hadapan umat Islam di Masjid Nurul Iman, Padang.
Ba’asyir juga mengingatkan, JAI (Jemaat Ahmadiyah Indonesia) termasuk golongan kafir harbi, yakni kafir yang aktif memerangi umat Islam. Karena itu Ahmadiyah wajib dibubarkan atau dinyatakan non-Muslim.
“Ahmadiyah harus dibubarkan, atau dinyatakan sebagai kelompok non-Muslim, karena Ahmadiyah termasuk kafir harbi, yakni kafir yang aktif memerangi Islam. Oleh karena itu harus dibubarkan,” tegasnya kepada wartawan usai berceramah.
Ba’asyir juga memperingatkan, jika pemerintah tidak tegas terhadap JAI dan kelompokpendukungnya, berarti sadar atau tidak sadar pemerintah ikut memerangi Islam.
Kedatangan Amir MMI di Padang Panjang, di Masjid Raya Bali Gadang Payakumbuh dan Masjid Agung Bukittinggi, juga mendapat sambutan meriah ribuan umat di ketiga kota itu.
Dalam dakwahnya, Ba’asyir mengigatkan akan pentingnya memperjuangkan hukum-hukum Islam bagi seluruh umat Islam terutama yang ada di Indonesia ini. Sebab, menurutnya hukum pemerintahan yang ada saat ini tidak mampu atau telah gagal menjadi pengayom umat Islam.
Namun, Ba’asyir juga mengarisbawahi, bahwa perjuangan itu harus dilakukan dengan cara-cara yang damai yaitu dengan berdakwah. [DN/hidayatullah.com]