Hidayatullah.com—Kegiatan seperti ini ditunjukan kalangan muda-mudi dengan berjalan-jalan ke pantai atau sekedar keliling kota pada bulan suci Ramadhan. Sebagaimana dikutip Antara, di Banda Aceh, Senin (1/9) , memperlihatkan pada hari pertama puasa Ramadhan 1429 Hijriyah, para remaja sebagian besar berusia sekolah menengah pertama (SMP) dan menengah atas (SMA) memadati jalan-jalan Kota Banda Aceh.
Bukan hanya remaja putra tapi juga remaja putri bahkan terkadang pasangan muda-mudi berduaan mengendarai sepeda motor berkeliling kota.
Budaya asmara subuh hampir setiap Ramadhan terjadi, padahal kegiatan tersebut dinilai hanya menyia-siakan waktu dan lebih banyak tidak bermanfaat serta menodai kesucian bulan puasa.
Kepala Dinas Syariat Islam dan keluarga Sejahtera Kota Banda Aceh, HM Natsir Ilyas mengatakan, asmara subuh lebih banyak mudharatnya dibandingkan manfaat karena biasanya dilakukan oleh muda-mudi yang bukan muhrim.
Dia mengatakan, hal-hal yang menyerempet membatalkan puasa sebaiknya dihindari dan mengimbau orangtua lebih ketat mengawasi anaknya agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang dilarang dalam ajaran agama dan membatalkan puasa.
“Kita imbau orang tua mengawasi anaknya. Kalau memang ke masjid juga diawasi,” tambahnya.Menurut Natsir, asmara subuh bukan merupakan tradisi masyarakat Aceh sama seperti kunjungan masyarakat beramai-ramai ke pantai pada pekan terakhir menjelang puasa Ramadhan.
Untuk menjaga kesucian bulan Ramadhan, pihaknya bersama petugas Wilayatul Hisbah (WH/petugas penegak syariat Islam) akan memperketat pengawasan di tempat-tempat yang berpotensi terjadi pelanggaran syariat Islam.
Serupa
Kegiatan ‘asmara subuh’ selama bulan Ramadhan ini sebenarnya tak hanya terjadi di Banda Aceh. Di beberapa tempat, terutama kota-kota besar seperti Surabaya dan Malang kasus serupa juga terjadi.
Di Kota Batu, Malang, misalnya, para remaja putra-putri bergerombol dan berpelukan di atas sepeda motor tanpa rasa risih dan malu.
Sayangnya, sampai saat ini tak ada petugas keamanan, lebih-lebih organisasi massa Islam yang bertindak mengingatkan pemandangan yang merusak kesucian Ramadhan ini. [ant/cha/hid/hidayatullah.com] Foto: Kotapalembang.blogspot.com