Hidayatullah.com– Uskup Diosis Amboina, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC., mengimbau umat Katolik menghormati pelaksanaan puasa yang akan dimulai kaum Muslim hari Sabtu besok.
“Saya selaku pimpinan umat Katolik dan tokoh agama Kristen, mengajak seluruh umat untuk sama-sama mendukung pelaksanaan ibadah puasa yang akan dijalani umat Islam di daerah ini,” kata Uskup Mandagi di Ambon, seperti dikutip Antara.
Mewakili umat Kristiani, Uskup juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat Islam, sekaligus mendoakan agar bulan Ramadhan ini dapat membawa berkah bagi kesejahteraan hidup masyarakat di Maluku khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
Dia juga mengharapkan hubungan yang harmonis antarumat beragama di Maluku sebagai warisan leluhur dapat tetap dilestarikan dan dikembangkan.
“Karena itu, umat Kristiani jangan bersikap tidak peduli, tetapi lihatlah umat muslim sebagai saudara kita yang sementara menunaikan ibadah puasa, sekaligus meminta dalam doa mereka juga menyertakan keberadaan umat Kristiani agar selalu diliputi kedamaian dan hidup berdampingan,” tegas Uskup Mandagi.
Lebih lanjut dikatakannya, sebelum konflik sosial 1999, Maluku merupakan daerah teladan bagi hubungan harmonis antarumat beragama yang mampu menarik perhatian ilmuwan serta wisatawan mancanegara. Hal ini perlu digalakkan kembali guna menunjang sektor pariwisata di Maluku.
Pada setiap awal puasa Ramadhan, di daerah tersebut terdapat tradisi mengantarkan bahan makanan untuk kebutuhan awal ibadah Puasa yang dikenal dengan pela-gandong.
Menurutnya, umat Kristiani dan Islam perlu mewujudkan tradisi pela-gandong dalam penerapan kehidupan antarumat beragama di Maluku sebagai aset bangsa di bidang agama.
Ada banyak cara untuk mengungkapkan rasa cinta kasih kepada umat beragama lain seperti Islam misalnya, yakni dengan menjaga suasana damai dan saling menghargai, khususnya dalam pelaksanaan ibadah puasa umat Islam.
Meskipun ibadah puasa ini dijalankan oleh saudara-saudara yang beragama Islam, namun pesan perdamaian ini bukan saja untuk mereka, tapi juga berlaku bagi semua ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, tanpa membedakan agama mana pun. [chtp/ant/hidayatullah.com]