Hidayatullah.com–Walikota Lhokseumawe Munir Usman mengatakan, pihaknya memprioritaskan pemikiran terhadap kelanjutan pembangunan Islamic Centre. Bangunan megah (sarana agama) dambaan umat, masih menuntut biaya besar untuk menyelesaikan pekerjaan tahap akhir.
“Perkembangan pembangunannya sudah mencapai 60-65 persen dan amat mendesak untuk dirampungkan, seiring tuntutan kaum muslimin/muslimat di Provinsi Aceh,” katanya dikutip Waspada.
Indikasi tuntutan umat, kata dia, tercermin dari antusiasme jamaah shalat Idul Fitri 1430 H, Ahad (20/9) pekan lalu yang berjubel. Masyarakat kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara merayakan ‘Ied Al-Mubarrak’ tersebut dengan jumlah jamaah tidak kurang dari 10.000 orang.
“Masjid Agung Islamic Centre berkapasitas 8.982 jamaah ini, menjadi over kapasitas pada hari itu dengan hasil derma lewat kotak amal mencapai Rp 20,6 juta,” sebutnya.
Pembangunan Islamic Centre dirintis mantan Bupati Aceh Utara, Tarmizi A Karim, pada masa konflik Aceh dulu. Lokasinya di Jl. Merdeka Lhokseumawe, persis di jantung kota petro dollar ini. “Dalam program jangka pendek Islamic Centre dimulai dengan pembangunan masjid agung (induk) seluas 16.475,80 meter persegi,” kata Walikota.
Selain masjid sebagai pusat kegiatan ibadah umat, kata dia, akan disusul bangunan-bangunan lain, seperti gedung serba guna (multy purpose building), perpustakaan umum, madrasah diniyah, museum/galery art dan play group, wisma tamu (guest house), gerai-gerai (kios-kios), rumah imam besar, menara dan tugu, dengan menuntut biaya senilai Rp150 miliar.
“Dalam rentang waktu beberapa tahun pembangunan berjalan, sharing dana Anggaran Pembangunan dan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Utara, sudah mencapai sekitar Rp 100 miliar. Asupan dana terhenti seiring pemekaran daerah,” lanjutnya.
Kabag Humas Kota Lhokseumawe, Sofyan, menjelaskan, kini pengelolaan dan tanggungjawab lanjutannya diserahkan oleh Pemkab Aceh Utara ke Pemko Lhokseumawe. Untuk ini Walikota telah membentuk panitia, diketuai Asisten Administrasi Umum Setdako Lhokseumawe.
Sumbangan Masyarakat
Sebelum ini, saat shalat Hari Raya Idul Fitri Ahad (20/9) kemarin, warga Lhokseumawe telah ikut menyumbang dana sebesar Rp 20.635.350.
“Kami terus mengharapkan adanya bantuan dari berbagai elemen kaum muslim untuk secepatnya merampungkan sarana ibadah ini,” kata Ketua Harian Panitia Pembangunan Islamic Center, Arifin Abdullah yang juga Asisten III Setdako Lhokseumawe, dikutip Serambi.
Walikota Lhokseumawe Munir Usman sebelum shalat berkesempatan memberitahukan jamaah Shalat Id, bahwa Islamic Center yang dibangun oleh Pemkab Aceh Utara, kini telah diserahkan ke Pemko. Berarti, masjid kebanggaan umat Islam itu telah menjadi tanggung jawab masyarakat di lingkungan Pemko Lhokseumawe khususnya, dan umat Islam di seluruh Aceh. [cha, berbagai sumber/hidayatullah.com]