Hidayatullah.com–Sejumlah warga menyoroti tayangan mengenai bintang film porno asal Jepang, Maria Ozawa atau Miyabi di sejumlah televisi swasta nasional. Tayangan tersebut justru menyajikan hal-hal berbau porno dan berulang kali diputar pada sore hari.
“Barusan Miyabi ditayangin lagi di MetroTV. Memang isi beritanya soal penolakan FPI atas kedatangan Miyabi, tapi setelah itu malah disambung dengan tayangan gerakan erotis Miyabi,” ujar Kusno (45), warga Kota Gorontalo, Senin.
Ia mengaku kesal dengan isi berita tersebut, apalagi pada sore hari saat anak-anak tengah menonton televisi.
Hal sama juga dikeluhkan oleh Wati Ibrahim (39), warga lainnya, yang minta pemerintah memberi peringatan kepada sejumlah televisi swasta yang menayangkan Miyabi.
“Meskipun Miyabi tidak datang ke Gorontalo, tapi pengaruh buruknya tetap akan ada jika televisi di Indonesia saja terus menyisipkan adegan Miyabi dalam berita,” tukasnya.
Ia juga menolak kedatangan Miyabi untuk bermain film di Indonesia, karena dinilai hanya akan menimbulkan gejolak dalam masyarakat.
Miyabi rencananya akan datang ke Indonesia untuk memerankan film `Menculik Miyabi` bersama aktor Indonesia, Tora Sudiro dalam waktu dekat.
Seorang warga Surabaya Abu Fatih (30), cara produser memilih bintang porno itu adalah sebuah kesengajaan. “Meski ia tidak main film porno, tapi si produser tahu, dengan mengundang tokoh porno berharap cari sensasi,” ujarnya pada hidayatullah.com.
Protes warga juga dilakukan terhadap tayangan langsung saat sidang perdana dugaan pembunuhan yang melibatkan Antasari Anzhar, beberapa waktu, di pengadilan Jakarta Selatan.
“Seluruh prosesnya sidang ditayangkan secara langsung, sehingga ada kata-kata yang mestinya disensor, saat Jaksa penuntut Umum (JPU) membacakan dakwaannya, terdengar oleh anak-anak yang menonton,” kata Salim, salah seorang warga di Kota Gorontalo.
Penolakan
Penolakan kehadiran bintang film porno asal Jepang itu datang dari berbagai kalangan. Sebelum ini, Front Pembela Islam (FPI) mendemo rumah produksi yang hendak mendatangkan aktris porno bernama asli Maria Ozawa itu. Demo diikuti yang sekitar 100 orang itu mendatangi kantor sang produser, Maxina Picture, di Komplek Hotel Ibis Mangga Dua Blok E1 No 16, Jakarta Pusat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selain FPI, MUI juga tetap menolak kedatangan Miyabi, sekalipun menutup aurat. “Walau tidak buka aurat, Miyabi itu mukanya muka porno,” cetus Ketua MUI, Ma’ruf Amin, di Kantor MUI, Menteng, Jakarta, sebelum ini.
Ma’ruf menyatakan, kalau MUI jelas menolak dengan alasan masih banyak artis dalam negeri yang potensial dan bisa bermain film. Sementara Miyabi adalah artis porno dan lambang pornografi.
“Jelas kami menolak pornografi dan kami menolak masuknya Miyabi,” kata dia. [ant/was/tem/cha/hidayatullah.com]