Hidayatullah.com–KBRI Islamabad bekerjasama dengan Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (HIPMIKINDO) telah melakukan pagelaran seni dan budaya Indonesia pada acara ”Indonesian Cultural Week” pada tanggal 15-21 April 2011 yang bertempat di aula Budaya Nusantara KBRI Islamabad dan Pakistan National Council of the Arts (PNCA) Kementerian Kebudayaan Pakistan.
Indonesian Cultural Week telah menampilkan tarian tradisional Indonesia, lagu-lagu Indonesia dan Pakistan, Batik fashion show dan Batik workshop. Selain itu Indonesian Cultural Week akan berlangsung pula di Lahore pada tanggal 20-21 April 2011.
Mengawali Indonesian Cultural Week, telah dilangsungan acara Afternoon Tea di Aula Budaya KBRI pada tanggal 15 April 2011. Acara ini dihadiri oleh sekitar 160 orang, istri-istri diplomat di Islamabad dan istri pejabat Kementerian Luar Negeri Pakistan. Acara tersebut dibuka oleh Ibu Butar Latuconsina dengan Chief Guest, Istri Foreign Secretary Kemlu Pakistan, Madam Tarranum Bashier.
Duta Besar RI untuk Pakistan, Ishak Latuconsina, M.Sc. dalam sambutannya pada acara yang dihadiri oleh sekitar 500 orang tersebut antara lain menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada Chief Guest, Rehman Malik atas kesediaannya untuk hadir pada acara Indonesian Cultural Night dan kepada Direktur Urusan Pagelaran Seni PNCA, Mr. Tauqeer Ahmed Nasir atas terselenggaranya malam pagelaran seni dan budaya Indonesia tersebut.
Juga disampaikan terimakasih kepada Iqra University, Fatima Jinnah Women University dan Roots School System yang telah berpartisipasi pada acara tersebut.
Selanjutnya Duta Besar RI juga menyampaikan bahwa acara tersebut dimaksudkan untuk semakin meningkatkan kedekatan hubungan kedua negara melalui interaksi budaya. Melalui kegiatan ini Duta Besar RI berkeyakinan bahwa upaya meningkatkan hubungan masyarakat kedua negara akan semakin berakar sebagaimana telah dirintis oleh para pendiri kedua bangsa.
Chief Guest, Rehman Malik dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa Indonesia telah memberikan contoh yang sangat baik dalam mempromosikan budayanya kepada masyarakat Pakistan. Rehman Malik juga sepakat dan menghargai upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Duta Besar RI dalam membina hubungan kedua negara di berbagai bidang termasuk bidang sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan.
Upaya yang dilakukan Duta Besar RI tersebut telah mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat Pakistan. Disampaikan pula oleh Chief Guest bahwa disaat banyak negara yang merasa khawatir datang ke Pakistan dikarenakan alasan keamanan terlebih lagi untuk tujuan melakukan pagelaran budaya, KBRI Islamabad telah berhasil mengundang satu tim promosi budaya untuk memberikan hiburan sekaligus mempertunjukkan keragaman budaya Indonesia kepada masyarakat Pakistan. Chief Guest juga menghimbau masyarakat Pakistan untuk belajar dari keberhasilan Indonesia dalam menangani masalah-masalah keamanan khususnya penanganan masalah terorisme.
Indonesian Cultural Night telah menampilkan tari-tarian tradisional yaitu tarian Lenso, Pendet, Jaipongan Bajidor Kahot, Zara Zapin, Serampang 12, Nandak Ganjen, Piring, dan Saman. Ditampilkan juga fashion show dari lima designer yaitu: Hidayati Achmad Leman (Ida Leman), Murywati Suyono (Sekar Kedaton), Decy Widhiyanti (Febrine House) Ibnu Hakim dan Melly Kemala. Dan penampilan lagu-lagu Indonesia dan Pakistan yaitu: Sio Mama, Tera Jana, Poco-poco, My Way, Jiwe-Jiwe Pakistan dan Dil-Dil Pakistan.
Turut dipersembahkan juga tari-tarian dari sangar tari PNCA, pelajar Roots School System DHA- Islamabad, Iqra University Islamabad, dan Fatima Jinnah Women University Rawalpindi.
Acara pagelaran Indonesian Cultural Night ini telah mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Pakistan serta para tamu undangan lainnya yang terdiri dari pejabat-pejabat Pakistan, para Duta Besar (20 orang) politisi dan para pengusaha terkemuka Pakistan.
Acara ini mendapat liputan media setempat yang luar biasa baik oleh media elektronik (lima TV chanel) dan media cetak. Pagelaran budaya ini benar-benar telah mengangkat citra Indonesia di Pakistan.
Pada hari kedua tanggal 17 april 2011 pagelaran Indonesian Cultural Night dihadiri oleh sekitar 600 orang, sehingga kapasitas kursi yang tersedia tidak mencukupi. Banyak undangan yang duduk di tangga auditorium. Dilihat dari antusiasme undangan, pagelaran seni budaya Indonesia lebih meriah karena dihadiri oleh masyarakat umum sehingga lebih spontan. Acara juga secara khusus mengundang 100 orang anak yatim yang selama ini mendapat perhatian dari Ketua DWP KBRI Islamabad, Ibu Butar Latuconsina.
Pagelaran seni dan budaya Indonesia masih akan berlangsung di Lahore yaitu pada tanggal 20-21 April 2011. */mugh