Hidayatullah.com–Muktamar Muhammadiyah, Muktamar ‘Aisyiyah, dan Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) resmi ditutup Wapres Boediono Kamis (8/7) di gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) siang tadi.
Selain Boediono, hadir dalam penutupan tersebut sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II, di antaranya Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X dan sejumlah pejabatan tinggi daerah juga terlihat hadir di deretan bangku depan.
Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah terpilih periode 2010-2015 dalam sambutannya mengatakan, Muktamar Muhammadiyah telah berjalan berkualitas, bermartabat, dan penuh kekeluargaan.
“Muktamar yang berbeda dan patut ditiru oleh oleh ormas Islam lainnya,” ujar Din.
Selain itu, Din juga mengungkapkan perasaanya setelah terpilih kembali sebagai Ketum PP Muhammadiyah. “Saya merasakan dua suasana kebatinan, senang sekaligus prihatin” ujarnya. Dua perasaan tersebut kini sedang bergemuruh di dalam dadanya.
Adanya rasa keprihatinan itu, karena amanah yang diembannya merupakan tugas berat yang harus dipertanggungjawabkan. Karena itu, di akhir sambutanya, Din sengaja mengutip ungkapan sahabat Ali, ra. ketika dilantik jadi khalifah.
“Sesungguhnya saya dipilih jadi pemimpin kalian, bukan karena saya yang paling baik. Dan, jika saya melakukan kebaikan maka bantulah aku. Sebaliknya, jika saya melakukan kesalahan, maka tiada ketatan kepada makhluk,” ujar Din.
Sementara, Wapres Boediono mengaku bahagia dapat hadir dan menutup langsung acara persyarikatan terbesar di bangsa ini. Tak hanya itu, Boediono yang katanya lulusan SD Muhammadiyah di Blitar ini juga mengaku berterimakasih karena telah dianggap sebagai warga Muhammadiyah.
Dalam kesempatan itu, Boediono mengemukakan sejumlah tantangan Muhammadiyah ke depan. Dan, tantangan terberat itu adalah mensejahterakan rakyat. Apalagi, mayoritas penduduk Indonesia yang miskin adalah Islam.
“Muhammadiyah harus berperan dalam mensejahterakan rakyat,” harap Boediono.
Acara penutupan berakhir sekitar pukul 11.30 dengan ditandai penekanan tombol. [ans/hidayatullah.com]