Hidayatullah.com–Kesempurnaan sistem bisnis yang pernah dilakukan Rasulullah Muhammad SAW terus menghadirkan inspirasi untuk diteladani. Meski atmosfer bisnis kini sudah demikian modern, namun sistem tersebut masih tetap relevan dan tidak tertandingi hingga kini.Miniatur inilah yang hendak dihadirkan kembali dalam ”Pasar Ukaz” yang akan digelar di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jabar akhir Juli ini.
Demikian keterangan yang disampaikan Sony Sugema,MBA selaku ketua panitia Pasar Ukaz, saat menggelar konferensi pers, Kamis sore (15/7) di kantor Pusdai Bandung.
Menurut Sony, acara tersebut terselenggara bekerjasama antara Pesantren Al Falah dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan akan berlangsung mulai 21 – 25 Juli 2010.
Sony menjelaskan, sistem perdagangan yang akan berjalan dalam pasar tersebut diupayakan mirip dengan perdagangan yang pernah dijalankan Rasulullah SAW.
”Semua transaksi nantinya akan menggunakan mata uang dinar dan dirham,” papar Sony.
Untuk mendukung kegiatan tersebut pihak panitia juga akan menggelar berbagai kegiatan lain berupa seminar, bedah buku, tabligh akbar, juga talkshow kesaksian relawan kapal Mavi Marmara.
Semua barang yang diperdagangkan dalam Pasar Ukaz nantinya akan ditentukan nilainya dengan dinar maupun dirham. Pengunjung, jelas Sony, tidak perlu khawatir bakal kesulitan dalam bertransaksi.
”Selama acara berlangsung, panitia akan menyiapkan gerai penukaran dinar maupun dirham.Selain itu kita juga akan menerbitkan kupon untuk membantu transaksi yang nilainya tidak bulat jika dikonversi ke satuan dinar maupun dirham,” imbuhnya.
Dipilihnya nama Pasar Ukaz, menurut Sony, untuk menjadikan suasana perdagangan zaman Rasulullah SAW bisa hadir lebih utuh. Pasar Ukaz sendiri aslinya merupakan pasar kuno yang paling terkenal di jazirah Arab sejak masa pra-Islam.
Untuk mengikuti perkembangan teknologi, di area Pasar Ukaz juga bakal dihadirkan sarana konsultasi untuk membangun model Pasar Ukaz secara online.
”Dengan demikian model bisnis yan pernah dicontohkan Rasulullah SAW juga bisa diaplikasikan di dunia maya dan mengikuti perkembangan teknologi,” jelas Sony yang telah meluncurkan situs www.pasarukaz.com ini.
Sementara itu pihak Pemerintah Provinsi Jabar yang diwakili Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Pemerintahan,Ir. Tubagus Hisni, M.Si mengharapkan digelarnya Pasar Ukaz nanti tidak hanya untuk bernostalgia saja.
”Kehadiran Pasar Ukaz diharapkan mampu mengentaska kemiskinan melalui pemberdayaan UKM (Usaha Kecil Menengah). Mengingat saat ini pola pemberdayaan UKM masih memerlukan dukungan dari berbagai pihak,” harapnya.
Untuk itu, tambah Hisni, pihak Pemprov Jabar sangat mendukung kegiatan tersebut dan diharapkan banyak UKM yang akan berpartisipasi.
Pihak panitia sendiri telah menyediakan 60 stand yang akan diikuti pedagang dari dalam dan luar negeri, sepert Malaysia. Namun panitia mengajak kegiatan dalam Pasar Ukaz tidak semata untuk mencari keuntungan secara materi. Akan tetapi sebagai sarana dakwah seperti yang dilakukan Nabi.
Selain akan menampilkan berbagai macam produk unggulan yang halal dan thayyib, juga akan digelar seminar ekonomi Islam dengan menghadirkan narasumber, antara lain Ir. Muhaimin Iqbal (Gerai Dinar), Dr.Riawan Amin (Ketua Abissindo), dan Dr.Abdul Halim dari Malaysia.
Sementara untuk talkshow ”Kesaksian Relawan Kemanusian Tragedi Kapal Mavi Marmara” pihak panitia akan menghadirkan Nurfitri Taher (relawan Mer-C) dan Surya Fachrizal (wartawan Hidayatullah).
”Talk show tersebut juga akan dilakukan penggalangan dana untuk membantu perjuangan rakyat Palestina,” imbuh Sony.
Saat disinggung target transaksi, Sony optimis akan mencapai 1.000 dinar atau setara dengan 1,5 milyar rupiah dengan jumlah pengunjung lebih dari 50.000 orang.
Kegiatan ini sekaligus menyambut datangnya bulan Ramdhan 1431 H. Rencananya Pasar Ukaz sendiri akan diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. [man/hidayatullah.com]