Hidayatullah.com—Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) mengaku telah mendengar adanya rencana aksi besar-besaran di Gedung DPR RI dan Istana Negara, pada hari Jumat 28 Oktober yang menuntut diturunkannya Presiden SBY karena dinilai gagal total menjalankan pemerintahannya.
“Ya, kami sudah mendengar adanya informasi (demonstrasi) itu dari intel. Kami sudah menyiapkan Renpam yang akan dipimpin Kapolda Metro Jaya,” terang Kadiv Humas, Irjen Pol Anton Bahrul Alam, Senin (24/10/2011) kemarin.
Dalam aksi “menggoyang” SBY ini, diperkirakan akan diikuti sekitar 30 ribu massa dari 142 organisasi kepemudaan. Selain akan diikuti mahasiswa, LSM, aksi juga diikuti sejumlah tokoh antara lain Dr Rizal Ramli, dan tokoh militer yang anti SBY, seperti mantan Kasad Jenderal (purn) Tyasno Sudarto.
Menujrut Anton, pengamanan demo itu nantinya akan dipimpin langsung Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Rajab.
“Pimpinan kendali di lapangan Kapolda Metro Jaya,” kata Anton, Senin (24/10/2011) dikutip Pelita.
Saat ini, polisi sedang melakukan Persiapan Rencana Pengaman (Renpam) menyusul rencana aksi besar-besaran yang akan dilakukan sejumlah kelompok pada 28 Oktober mendatang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
“Dalam rapat terakhir, laporan dari berbagai elemen sudah dihitung ada sekitar 30 ribu orang ikut aksi mengepung Gedung DPR. Sejumlah tokoh kritis termasuk para jenderal purnawirawan akan ikut aksi itu. Selain menuntut SBY mundur, massa mendesak dewan segera menyelesaikan Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS). Karena pada saat itu dewan sedang menggelar sidang paripurna tentang BPJS,” ujar aktivis 77/78, Indro S Tjahyono dikutip Harian Terbit, Rabu (26/10/2011) kemarin.
Informasinya, aksi besar-besaran akan dilakukan di Gedung DPR untuk menuntut diturunkannya Presiden SBY karena kecewa jalannya pemerintahan yang dinilai gagal.
Para pengunjuk rasa akan menggelar aksi di depan Istana Negara Jakarta untuk memperingati dua tahun kinerja pemerintahan SBY-Boediono.
Sebelum ini, para mahasiswa telah melakukan aksi serupa di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat dengan membawa karangan bunga bertuliskan turut berduka cita.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut Koordinator BEM seluruh Indonesia Adhit, tujuan aksi ini sebagai bagian dari cermin keprihatinan rakyat atas kegagalan pemerintah SBY-Boediono.
Pemerintah menurut Adhit, dianggap gagal dalam mewujudkan kesejahteraan umum, dan memberikan perlindungan rakyat.
“Juga gagal mewujudkan pendidikan terjangkau dan berkualitas, bahkan SBY-Boediono dianggap gagal memberantas korupsi. Kami siap berdarah-darah pada aksi 20 Oktober tersebut. Dengan massa yang besar, demi kesejahteraan rakyat,” dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (29/9/2011 seperti dikutip Mediaindonesia online.*
foto: ilustrasi