Hidayatullah.com–Nahdlatul Ulama dan Malaysia sepakat menjalin kerja sama di bidang pendidikan dan ketenagakerjaan.
Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Said Aqil Siroj mengemukakan hal itu usai menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Malaysia untuk Indonesia, Dato` Syed Munshe Afdzarudgin, di Kantor PBNU Jakarta di Jakarta.
“Malaysia selama ini kerja sama dengan Indonesia hanya secara kelembagaan negara, dengan NGO nonprofit sama sekali belum pernah. Padahal kita serumpun. Nah kedatangan Duta Besar untuk mengawali kerja sama,” kata Said Aqil.
Dato` Syed Munshe Afdzaruddin datang ke PBNU didampingi Nik Abdul Azis Nik Yahya selaku Minister Counsellor di Kedutaan Besar Kerajaan Malaysia, Abdul Azis bin Jusoh (Atase Agama) dan Penasihat Kedutaan, Aminudian Yahaya.
Di jajaran PBNU, Said Aqil didampingi oleh Sekretaris Jenderal Marsudi Syuhud, Bendahara Umum Bina Suhendra, Ketua PBNU Slamet Efendy Yusuf, Wakil Sekretaris Jenderal Imdadun Rahmat, Wakil Bendahara Nasyirul Falah Amru, dan Ketua Umum Serikat Buruh Muslimin Indonesia, Saiful Bahri Ansori.
Realisasi kerja sama antara NU dengan Malaysia akan difokuskan di bidang pendidikan dan ketenagakerjaan. Di bidang pendidikan akan dilakukan pertukaran pelajar dan kader, sedangkan bidang ketenagakerjaan terkait dengan keselamatan Tenaga Kerja Indonesia/Wanita (TKI/TKW).
“Alhamdulillah respons Malaysia bagus dan akan segera ditindaklanjuti realisasinya,” kata Said Aqil, Senin (19/03/2012), dimuat Antara.
Ia mengharapkan, kerja sama antara NU dengan Malaysia memperkuat hubungan Indonesia dengan Malaysia yang selama ini rentan pecah karena sejumlah penyebab.
“Diharapkan juga memperkuat hubungan bilateral, karena Indonesia dan Malaysia berada di antara Australia dan China yang tentunya ada tantangan besar,” katanya.*