Hidayatullah.com—Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengajak para pelajar untuk taubat dari tawuran untuk masa depan yang lebih baik.
Muhammad Nur mengaku prihatin terhadap aksi tawuran pelajar dan ia menyakini bahwa pada dasarnya mereka adalah anak-anak yang baik dan hanya salah pergaulan.
”Jadi, sudahlah taubat, kejadian ini yang terakhir. Tawuran tidak membawa kebaikan dan prestasi apa-apa, kalian masih punya masa depan jadi sudah berhenti tawuran,” katanya saat memberi pengarahan kepada 75 siswa yang terlibat tawuran dan orang tua serta guru di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/04/2012), sebagaimana dilansir Antara News.
“Saya terus terang trenyuh dan tergerak untuk bisa bertemu kalian, dan bersilaturrahmi. Tawuran ini yang menjurus kriminal yang rugi bukan anak-anak sendiri, tapi orang tua dan bangsa ini juga kasihan,” ujarnya.
Puluhan pelajar itu ditahan disejumlah polsek. Mereka diciduk polisi karena tawuran dengan membawa senjata tajam seperti clurit, pedang, gir dan gergaji pemecah es usai pelaksanaan ujian nasional pada hari Rabu lalu di wilayah Jakarta Barat.
Disamping mengajak para pelajar bertaubat dari tawuran, Nuh juga menekankan peran orangtua dan keluarga serta sekolah, terutama terkait pendidikan yang tidak hanya berupa transfer ilmu tetapi juga pendidikan yang menyentuh hati anak-anak mereka. Masyarakat pun dihimbau oleh Nuh agar ikut mencegah para siswa dari pergaulan yang tidak baik.
Dalam kesempatan dialog dengan para pelajar itu, Nuh mengajak anak-anak untuk meminta maaf kepada orang tua mereka.
“Tatap wajah ibu dan minta maaf, lihat betapa sayang ibu kepada Asep. Sebenarnya orang tua sangat sayang dan Asep masih punya masa depan yang bagus. Jadi sudah jangan berbuat aneh-aneh dan macam-macam,” kata Nuh kepada Asep, seorang siswa kelas tiga SMK Putra Negara, Jonggo, Bogor, Jawa Barat.
Nuh juga berpesan agar para siswa itu agar tidak putus sekolah dan tidak berputus asa, jika lantaran tawuran tersebut mereka tidak lulus ujian nasional.*