Hidayatullah.com — Menteri Agama Suryadharma Ali selaku Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Pornografi mengaku prihatin dengan peredaran video mesum yang diduga oleh anggota DPR RI. Pemeran dan penyebar video tak bermoral tersebut perlu segera diungkap. Sebagai bagian dari penegakan UU No.44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
“Tak elok sekali video itu. Terlebih peredarannya kian meluas. Sangat membahayakan bagi masyarakat,” ujar Suryadharma Ali dikutip laman resmi Kemenag, Rabu (25/04/2012).
Menurutnya, kejadian ini perlu menjadi perhatian semua kalangan. Hal tersebut menunjukan kerusakan moral sudah semakin parah. Bahkan mengancam generasi penerus.
Dia meminta pihak-pihak terkait bisa secara cepat menuntaskan kasus ini. Pelaku dan pengedar video tersebut pantas terungkap. Tidak lagi menjadi perguncingan masyarakat.
“Saya lebih prihatin jika persoalan ini tidak tuntas. Nama-nama yang dianggap terlibat video nakal itu bakal terus menjadi bahan omongan publik. Itu sangat tidak baik,” ujarnya.
Ia menyatakan, pemeriksaan terhadap pelaku yang diduga terlibat menjadi kunci terbukanya perkara. Sekaligus meneliti lebih dalam proses peredaran video tersebut. Agar publik dapat memhami persoalan lebih detil.
“Pemeriksaan tersebut penting untuk mengakhiri polemik dan memperoleh kepastian apakah pelaku dalam video porno benar anggota DPR yang notabene merupakan wakil rakyat,” ujar Suryadharma.
Tak cukup itu saja, dia meminta pihak terkait yang melakukan penyelidikan ini dapat melihat kebenaran perkaranya. Apakah kasus itu merupakan rekayasa, atau memang adegan yang sesungguhnya.
Suryadharma Ali mendukung langkah BK DPR. Sebab, BK DPR adalah institusi formal yang bertugas menjaga disiplin dan integritas anggota DPR RI.
“BK DPR harus menjadi institusi internal yang didepan menjaga nama baik legislatif. Jadi ungkaplah sedalam mungkin,” paparnya.
Mengenai program Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Pornografi, Suryadharma Ali mengaku tahapan pertama ini masih sebatas untuk melakukan sosialisasi. Itu sebagai langkah memberikan pemahaman sama tentang peran dan fungsi unit tersebut.
Dia berharap upaya pendekatan yang persuasif dalam menjelaskan fungsi gugus tugas dapat merespon publik. Dengan munculnya masukan dan informasi yang dalam. Agar peran gugus tugas menjadi lebih optimal.*