Hidayatullah.com–Direktur Penindakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Petrus Reinhard Golose mengatakan, pihaknya mendeteksi kota Solo sebagai salah satu kantong dari jaringan terorisme.
“Solo merupakan salah satu dari 12 daerah di Indonesia yang terdeteksi sebagai kantong jaringan terorisme,” katanya di sela Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan dan Penanganan Krisis dalam Penanggulangan Terorisme di Markas Grup 2 Kopassus Solo, Kamis (21/06/2012) kemarin.
Rapat koordinasi yang dibuka oleh Petrus itu diikuti jajaran TNI atau militer dan Kepolisian Surakarta, serta perwakilan dari Densus 88/Antiteror.
Menurut Petrus, penegakan hukum dalam realisasi penanggulangan terorisme di Indonesia memiliki keterkaitan dengan masalah karakteristik organisasi teror yang menerapkan strategi asymmetrical warfare.
“Strategi tersebut memiliki karakter tidak adanya zona perang atau para teroris tidak memiliki pengendalian atas suatu wilayah, sehingga aksi teror dapat terjadi di mana saja atau wilayah yang bukan konflik,” katanya dikuti Antara.
Selain itu, para teroris kemudian tidak menggunakan seragam sehingga tidak nampak jelas dan tidak mudah terdeteksi mengenai keberadaan dan aktivitasnya.
Hal tersebut, katanya, menjadi salah satu permasalahan utama dan harus dihadapi bersama, sehingga sangat diperlukan kesiapsiagaan nasional sebagai wujud ketahanan nasional dalam menanggulangi terorisme.
Ia menjelaskan, eksistensi terorisme di Kota Solo paling akhir terjadi ketika bom meledak di Gereja Bethel Injil Sepenuhnya (GBIS) Kepunton, Jawa Tengah.
Aksi itu terjadi karena adanya afiliasi dan dukungan antara organisasi teror yang ada di Kota Solo dan jaringan pelaku teror di Cirebon.
Ia menekankan, kerja sama dalam mengatasi permasalahan terorisme telah menciptakan sinergi dan harmonisasi antara Polri dan TNI. Koordinasi dengan TNI tersebut sesuai Perpres Nomor 46 Tahun 2010 yang memberikan wewenang kepada BNPT untuk berkoordinasi dengan berbagai unsur pemerintah, termasuk TNI dan masyarakat dalam penanggulangan terorisme.
Dalam pertemuan itu, Kopassus menyatakan kesiapannya untuk membantu Polri dalam menanggulangi permasalahan terorisme.*