Hidayatullah.com– Mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi mencermati adanya misi menciptakan instabilitas di negara –negara Muslim di seluruh dunia. Pernyataan ini disampaikan terkait perilisan kartun menghina Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam di sebuah media Prancis padahal reaksi umat Islam atas film “Innocent Of Muslim” (IOM) masih belum reda.
Menurut Kiai Hasim, ada kesan, seolah setiap reaksi umat Islam sengaja dibenturkan oleh aparat keamanan setempat. Jadi dari situ selain menyerang Islam para pelaku tersebut mendapatkan keuntungan ganda dengan menciptakan kerusuhan – kerusuhan di Negara-negara Muslim.
“Sedangkan mereka (para pelaku penistaan) tidak akan diapa-apakan di negaranya sendiri, karena mereka menganggap itu bagian dari demokrasi,” jelas Sekretaris Jenderal (Sekjen) International Conference for Islamic Scholars (ICIS) ini kepada hidayatullah.com, Kamis (20/09/2012) siang.
Karenanya KH Hasyim Muzadi menilai, umat Islam harus lebih cerdas menanggapi hal-hal seperti ini. Memberikan reaksi berlebihan tanpa strategi yang terarah dikhawatirkan hanya akan membuat perlawanan menjadi tidak efektif.
“Kalau jatuh korban toh yang jadi korban ya sesama umat Islam sendiri,” tambahnya
Saat ini, umat Islam harus sadar bahwa kunci untuk menjawab semua penghinaan tersebut adalah dengan melahirkan karya-karya besar peradaban. Menurutnya sudah waktunya umat Islam lebih giat lagi membuktikan keseriusan dalam berkompetisi dengan dunia barat. Baik dalam bidang pendidikan, militer, politik, ekonomi hingga budaya. Ia juga menambahkan kehadiran film IOM dan kartun yang menghina Nabi itu adalah bukti kepanikan Barat atas kebangkitan Islam abad ini.
“Di Indonesia banyak yang ingin meniru film (IOM) ini dengan berusaha mencabut undang-undang no 1/65 tentang penodaan agama,” tambah Hasyim Muzadi lagi.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam ini juga menjelaskan, saatnya umat Islam melakukan konsolidasi secara serius. Menyepakati bahwa westernisasi sebagai musuh bersama. Lalu mengambil langkah bersama untuk menghalau mereka.*