Hidayatullah.com–Umat Islam Indonesia dan Malaysia jangan mau diadu domba hanya karena masalah iklan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Menurut Rokhmat S Labib, pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HTI kesalahan utama dari masalah iklan TKI di Malaysia justru ada pada pemerintah Indonesia.
Ketidakmampuan Pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi anak bangsa di Indonesia adalah letak utama masalah ketenagakerjaan ini
“Harusnya pemerintah Indonesia itu berbenah bukan justru menyalakan Malaysia, hadirkan lapangan pekerjaan dan berhenti mempekerjakan anak bangsa ke luar negeri terutama para wanita,” jelas Rockmat kepada hidayatullah.com, di kantor DPP HTI, Jakarta (30/10/2012).
Bagi Rokhmat pengiriman tenaga kerja bukan hanya melanggar syariat tapi juga termasuk pengeksploitasian kemanusiaan. Sementara apresiasi pemerintah di Indonesia sendiri sangat buruk terhadap tenaga kerja dan buruh.
“Mengapa harus malu, bukankah di Indonesia tenaga kerja juga tidak dihargai?” tambahnya.
Tokoh yang selalu lantang mendakwahkan konsep khilafah sebagai solusi permasalahan umat ini menilai, Jika pemerintah masih menggunakan sistem kapitalisme dan sekulerisme maka permasalahan tenaga kerja takkan selesai.
“Islam sudah mengatur semuanya, tenaga kerja harus dibayar sesuai berat keringatnya, dan wanita dilarang bepergian jauh untuk bekerja tanpa muhrimnya itu jelas membawa keberkahan,” tambahnya lagi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Karena itu ia menilai umat Islam di Indonesia dan Malaysia jangan mau diadu domba karena sentimen Nasionalisme yang sempit. Tanggung jawab terbesar masalah iklan TKI ini ada pada pemerintah Indonesia yang tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan di dalam negerinya sendiri.*